Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Tembus Lebih dari 2OO Juta Jiwa per September 2023
Kinerja BPJS Kesehatan lebih baik dibandingkan jaminan kesehatan sosial yang ada di berbagai negara.
Kinerja BPJS Kesehatan lebih baik dibandingkan jaminan kesehatan sosial yang ada di berbagai negara.
Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Tembus Lebih dari 2OO Juta Jiwa per September 2023
Peserta BPJS Kesehatan Tembus Lebih dari 2OO Juta Jiwa
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar pertemuan nasional dalam rangka merilis transformasi mutu dan layanan program JKN.
Tema yang diangkat: Kolaborasi dalam Transformasi Mutu Layanan yang mudah, cepat, dan setara kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
Dalam sambutannya, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan kinerja dan performa BPJS Kesehatan sangat agresif.
Bahkan, kinerja BPJS Kesehatan lebih baik dibandingkan jaminan kesehatan sosial yang ada di berbagai negara.
Hingga per 1 September 2023, jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan telah mencapai 262,74 juta jiwa atau 94,6 persen.
Meski jumlah tersebut tidak semua status kepesertaannya aktif.
"Yang jelas, bahwa dengan pencapaian ini, yang single skin terintegrasi merupakan yang tercepat dan terbesar di dunia untuk Indonesia luar biasa," kata Ali Ghufron, saat menyampaikan sambutan pada pertemuan nasional fasilitas kesehatan, di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (2/10).
Ali Ghufron menyebutkan, jika merujuk sejumlah jurnal internasional, beberapa negara di Eropa membutuhkan ratusan tahun untuk bisa menerapkan jaminan kesehatan sosial.
Begitu juga dengan Amerika Serikat yang membutuhkan waktu tidak sebentar untuk menerapkan jaminan kesehatan kepada warganya.
Hanya Korea Selatan yang tercatat menjadi negara tercepat, yaitu 12 tahun, disusul Indonesia selama 10 tahun.
"Paling cepat itu adalah Korea Selatan 12 tahun Indonesia 10 tahun sudah mencapai 94 persen," ungkap Ali.
Dari pelaksanaan jaminan kesehatan sosial, sudah lebih dari 3.000 lebih rumah sakit dan fasilitas kesehatan, bekerjasama dengan BPJS.
Bahkan, Ali mengatakan banyak Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mengantre untuk bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Selain itu, BPJS Kesehatan memastikan tetap menjaga arus kas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Salah satu upaya yang membantu FKTP adalah menaikkan nilai kapitasi.
merdeka.com
"Sekarang, setiap hari kurang lebih 1,4 juta dalam satu tahun itu 500 juta lebih dan kami kuatkan promosi prevensi serta konsultasi dengan antrian online segala macam termasuk konsultasi, skrining, riwayat cleaning, itu sudah lebih dari 18 juta orang memakai," ucapnya.
Ali Ghufron juga menjamin atas kinerja positif yang berhasil dicapai, BPJS Kesehatan tidak memiliki utang terhadap rumah sakit.