Budi Waseso Soal Impor Beras 2 Juta Ton: Bukan untuk Dijual
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, pihaknya mendapatkan penugasan untuk melakukan impor beras cadangan, dengan kuota sebanyak 2 juta ton. Meski mendatangkan beras dari luar negeri, dia memastikan tetap akan menyerap beras dalam negeri.
Dia juga menegaskan, beras impor tersebut bukan untuk diperjualbelikan, sehingga petani tetap tidak dirugikan.
"Tapi tidak dalam artian saya menghentikan menyerap beras dari dalam negeri. Karena 2 juta ton itu hanya untuk cadangan buat pemerintah. Untuk mengantisipasi tadi, adanya El Nino dan yang lainnya. Termasuk antisipasi Pemilu 2024," kata Budi di sela mendampingi Presiden Jokowi saat peluncuran kegiatan penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan tahun 2023, di Perum Bulog Pusat Distribusi Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (10/4).
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
"Itu sebenarnya pemikirannya pak Presiden. Tapi bukan berarti beras untuk dijual ya. Lain kalau dijual, kan dampaknya kepada petani," jelasnya.
Dia mengaku sudah melakukan impor beras 500 ton. Meski demikian hal tersebut tidak berpengaruh pada harga di petani. Mereka justru masih diuntungkan dan harganya justru meningkatkan.
"Tidak apa-apa, itu keuntungan petani. Karena tugas Bulog itu, atau pemerintah melalui Bulog adalah untuk stabilisasi," tandasnya.
Artinya, dari hulu adalah produksi petaninya, hilirnya adalah konsumennya. Sehingga dari petani tetap diuntungkan dan hingga konsumen tidak terlalu memberatkan.
Sementara itu, untuk bansos yang diserahkan Presiden Jokowi, 100 persen merupakan produksi petani lokal. "Jadi saya ini untuk kesiapan ini saya menyerap sudah 6.000, makanya disalurkan hanya 5.600. Tapi hari ini masih menyerap terus, kita terus menyerap," jelasnya.
Langkah tersebut, dikatakannya, untuk jaminan bahwa Indonesia tidak ketergantungan pada impor.
"Impor itu hanya sebagai cadangan saja ya. Untuk mengantisipasi bilamana kurang. Kan tadi ada badan pangan nasional, kan beliau hitung ya kan. Kekurangannya berapa, kalau yang kekurangan ini produksinya masih menunggu waktu 3 bulan, berarti kita cepat memasukkan untuk kepentingan yang kurang tadi. Kalau 3 bulan kemudian sudah panen raya kita ya," katanya lagi.
Budi menambahkan, untuk bansos yang disalurkan seluruh Indonesia ada 210.000 ton. Namun khusus untuk Solo Raya ada 5.600 ton. Jumlah tersebut sesuai daftar kebutuhan atau data dari Kemensos.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan cadangan beras yang dimiliki oleh Indonesia saat ini masih terbilang aman, meskipun adanya fenomena alam El Nino.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca Selengkapnya