Daftar Pekerjaan Paruh Waktu yang Cocok Bagi Milenial
Merdeka.com - Setiap orang pasti memiliki pekerjaan impian. Sesuai dengan passion, gaji cukup, lingkungan enak, ditambah tidak terikat oleh waktu seperti pekerjaan pada umumnya adalah pekerjaan impian semua orang. Sayangnya, Anda tidak akan mendapatkan itu semua dalam satu pekerjaan.
Percaya atau tidak, kita pasti akan mendapatkan pekerjaan yang tidak semuanya sesuai keinginan. Gaji Anda besar tapi tekanan pekerjaan juga tinggi, atau lingkungan kerja enak tapi gaji kecil.
Anda bisa coba pekerjaan ini yang mungkin sesuai dengan passion dan tidak terikat oleh waktu. Berikut pekerjaan paruh waktu yang cocok bagi milenial, dikutip Jobstreet.
-
Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan yang memuaskan? Alumni dengan gelar sarjana dalam terapi musik kemungkinan besar akan melakukan pekerjaan yang memuaskan ini, dengan 95 persen pemegang gelar mengatakan pekerjaan mereka membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, menurut Payscale.
-
Bagaimana cara menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan? Mencari kebahagiaan dalam pekerjaan tidak berarti menghindari tantangan atau kesulitan yang ada. Sebaliknya, dengan pendekatan yang tepat, setiap tantangan dapat dijadikan kesempatan untuk berkembang dan meraih kepuasan yang lebih dalam dari pekerjaan yang dilakukan.
-
Apa yang Gen Z harapkan dari pekerjaan? Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji — mereka menginginkan keseimbangan, makna , dan rasa kepuasan pribadi yang tidak sepenuhnya terkait dengan pekerjaan.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Apa masalah umum di lingkungan kerja? Masalah yang sering muncul di lingkungan kerja dalam hasil survei Monster di antaranya bergosip, menggunakan bahasa yang tidak pantas, tidak responsif terhadap pesan, selalu terlambat datang ke rapat.
-
Kenapa Gen Z sulit mempertahankan pekerjaan? Salah satu kritik paling umum terhadap Gen Z secara umum adalah kurangnya motivasi yang dirasakan. Semua orang, mulai dari Generasi Milenial hingga Generasi Baby Boomer, gemar membicarakan keengganan Gen Z untuk bekerja 'keras' demi apa yang ingin mereka capai dalam hidup tanpa perlu menjelaskan alasannya.
Make Up Artist
Jadi make up artist memang harus memiliki sertifikat agar lebih diakui kemampuannya. Cara mudahnya, Anda bisa mengikuti make up course dengan make up artist yang ada, tidak harus make up artis yang terkenal.
Anda juga bisa memulainya dengan otodidak dan testimony dari teman terdekat. Namun kadang, seorang make up artist harus tahan banting dengan kemauan klien yang tidak sesuai dengan warna kulitnya.
Fotografer
Walaupun bisa dibilang gajinya tidak seberapa, tapi profesi fotografer bisa Anda coba. Apalagi di zaman sekarang yang serba canggih, fotografer bisa mengembangkan sayapnya menjadi fotografer pribadi hanya dengan mengupload portfolio ke sosial media. Jangan salah, fotografer juga bisa jalan-jalan karena mengikuti kemauan klien yang ingin difoto di lokasi tertentu.
Youtuber
Banyak yang bilang menjadi seorang youtuber harus cantik dan enak dilihat. Tidak juga. Asal Anda tahan banting dengan netizen, Anda juga bisa menjadi youtuber atau selebgram. Banyak youtuber atau selebgram sekarang yang berani menunjukkan kekurangannya, tidak hanya kelebihannya. Dengan begitu, Anda bisa memberikan motivasi dan menyebarkan positive vibes.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajer proyek bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola penyelesaian proyek.
Baca SelengkapnyaSistem Ini memungkinkan kurangnya tunjangan dan perlindungan kerja. Hal ini tentu berbeda dengan pekerja tetap yang punya akses dana pensiun.
Baca SelengkapnyaSektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja bukanlah sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan upah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 5 pekerjaan jarak jauh, gaji tinggi, dan enggak harus punya pengalaman.
Baca Selengkapnya40 Persen dari Gen Z lebih memilih menganggur dari pada bekerja di pekerjaan yang tidak mereka sukai.
Baca SelengkapnyaTerapis musik dapat bekerja di lingkungan tradisional, menawarkan layanan kepada klien yang mengalami disabilitas fisik atau masalah kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaPerubahan yang terjadi antar generasi adalah hasil yang diminta dari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 persen perusahaan merasa kurang cocok bekerja dengan generasi Z.
Baca SelengkapnyaWarga SIngapura lebih pilih hidup stabil meski tidak bahagia dalam pekerjaan.
Baca Selengkapnya75 persen responden melaporkan merasakan pengaruh AI dalam pekerjaan mereka.
Baca SelengkapnyaPara lulusan universitas di Jepang tidak yakin punya harapan gaji mereka sesuai dengan kebutuhan.
Baca Selengkapnya