Data Pertamina: Rata-Rata Konsumen Beli Pertalite Sehari 19,5 Liter
Data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga berdasarkan penjualan real-time di SPBU yang telah terdigitalisasi.
PT Pertamina Patra Niaga mencatat volume rata-rata pembelian Pertalite sebesar 19,5 liter setiap harinya. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan data tersebut diambil dari keseluruhan transaksi Pertalite pada Juni 2024.
"Artinya, dari 78 persen populasi konsumen, pengisian Pertalite sebesar 19,5 liter per hari sudah mencukupi kebutuhan BBM kendaraan mereka," kata Heppy, Selasa (3/9).
Data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga berdasarkan penjualan real-time di SPBU yang telah terdigitalisasi. Heppy mengungkapkan digitalisasi ini digunakan untuk mendorong penyaluran BBM subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat adalah upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," ungkap Heppy.
Beli Pertalite Harus Pakai QR Code
Pendataan pengguna BBM subsidi dilakukan melalui pendaftaran QR Code di laman https://subsiditepat.mypertamina.id terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga.
Saat ini, prioritas diberikan pada wilayah-wilayah di gelombang pertama, yaitu Jawa, Madura, Bali (Jamali). Selain itu ada beberapa wilayah non-Jamali, seperti Kepulauan Riau, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
"Untuk informasi lengkap mengenai program Subsidi Tepat dan langkah-langkah pendaftarannya, masyarakat dapat mengakses halaman http://subsiditepat.mypertamina.id," tuturHeppy.
Hingga 2 September 2024, PT Pertamina Patra Niaga mencatat sudah ada 4.122.358 nomor polisi, atau sekitar 4,12 juta nopol yang telah terverifikasi dan bertransaksi BBM Pertalite di SPBU menggunakan QR Code.
Syarat Dapat QR Code untuk Beli Pertalite
Heppy terus mendorong seluruh konsumen pengguna Pertalite untuk mendaftarkan kendaraannya dan mendapatkan QR Code.
"Upaya ini dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam rangkaian mewujudkan subsidi tepat dan dukungan pada kebijakan pemerintah untuk pengaturan pengguna BBM subsidi ke depannya," ujar Heppy.
Wilayah pendaftaran QR Code Pertalite dilakukan secara bertahap dan hanya khusus untuk kendaraan roda 4.
Saat ini pendaftaran QR Code Pertalite difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan sebagian wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.
"Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100 persen pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober- November 2024," imbuh Heppy.
Dokumen yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar adalah foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.
Untuk seluruh dokumen agar dipastikan terbaca dengan jelas dan dikirim dalam format foto (jpg). Selain itu, Heppy meminta konsumen memastikan foto yang diunggah jelas tidak pecah dengan resolusi tinggi agar memudahkan proses verifikasi.
"Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran," imbau Heppy.