Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Depan Menko Darmin, Pengusaha Mengeluh Biaya Logistik Mahal

Di Depan Menko Darmin, Pengusaha Mengeluh Biaya Logistik Mahal Peti kemas di pelabuhan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Para pengusaha logistik hari ini mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Salah satu yang dibahas adalah mengenai biaya logistik (logistic cost) yang dikeluhkan semakin mahal.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Nofrisel menyebutkan hal tersebut akan dibahas lebih lanjut. "Beliau (Menko Darmin) menampung. Kita menunggu, habis ini mungkin ada pertemuan untuk membahas itu lebih lanjut," kata Nofrisel saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/2).

Kendati demikian, dia mengaku belum membicarakan hal tersebut bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). "Belum (ke BPJT). Ini kan baru kita kaji lebih mendalam, kita ingin matangkan dulu," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Senada, Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto menyebutkan saat ini biaya logistik didominasi oleh pengeluaran untuk jalan tol. Terutama tol Transjawa.

"Biaya tol Rp 1,3 juta. Jadi, kami itu kayak di sandwich sebagai penyedia jasa logistik. Kemampuan daya beli dari customer kita nggak naik ya karena end customer mereka juga tidak punya kemampuan beli lebih ya kan," ujarnya.

Selain itu, dia menyebutkan pengusaha tidak dapat menaikkan tarif jasa kepada pelanggan. Artinya, ada pengurangan pendapatan disebabkan melonjaknya pengeluaran untuk jalan tol.

"Kita tidak bisa naikkan harga seenak-enaknya harga jasa kita kepada customer karena kita udah ada yang namanya kontrak logistik ya. Yang boleh merubah kita adalah BBM yang naik atau UMR yang naik, selebihnya enggak," ujarnya.

Selain itu, biaya kredit untuk pengadaan kendaraan juga dinilai memberatkan. Dengan jangka waktu 5 tahun yang dinilai terlalu singkat.

"Kita kredit ke pengadaan kendaraan itu kreditnya mahal, ya kemudian jangka waktunya cuma 5 tahun ya sehingga cost kita sudah dicegat di fix cost gitu sehingga margin kita yang kegerus, nambah lagi biaya tol. Kalau biaya tol mahal, abis margin kita, gimana kita bayar utang?. Usulan kami adalah dari sisi bawah fix cost diudur yang tadinya kredit hanya 5 tahun menjadi dibuatlah 8 tahun 10 tahun. Kedua biaya tol, kalau kita suruh bayar gak bisa segitu, setengahnya," ujarnya.

Selain itu, dia mengungkapkan banyak komponen pengeluaran lainnya dalam proses logistik tersebut. Seperti pungutan liar (pungli) yang masih kerap dijumpai. "Kemudian jangan ditambah lagi biaya biaya lain jalan tol, belum kami menghadapi pungli-pungli. kami berharap pungli-pungli di jalan itu pun dihilangkan," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenhub dan KBUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
Kemenhub dan KBUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi

Erick mengatakan bahwa sejauh ini Indonesia telah mampu menekan biaya logistik hingga 13-14 persen.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik

Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.

Baca Selengkapnya
Ratusan Massa Unjuk Rasa Depan Gedung KPK Terkait Dugaan Selisih Harga Impor Beras
Ratusan Massa Unjuk Rasa Depan Gedung KPK Terkait Dugaan Selisih Harga Impor Beras

Kepala Badan Pangan NasionalArief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa demurrage merupakan hal yang lazim dalam kegiatan ekspor impor

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Turun Tangan, Kepala Bapanas Jelaskan Soal Demurrage Beras
KPK Bakal Turun Tangan, Kepala Bapanas Jelaskan Soal Demurrage Beras

Arief Prasetyo menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat.

Baca Selengkapnya
Pakar Hukum Nilai KPK Bisa Turun Tangan soal 490.000 Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok
Pakar Hukum Nilai KPK Bisa Turun Tangan soal 490.000 Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok

Sebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Baca Selengkapnya
Menperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Sempat Tertahan di Pelabuhan
Menperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Sempat Tertahan di Pelabuhan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat ada 17.304 kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Murka Bicara Lantang Depan Mendag: Apa Gunanya Bulog!
VIDEO: Anggota DPR Murka Bicara Lantang Depan Mendag: Apa Gunanya Bulog!"

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam kecewa dengan harga beras yang melambung tinggi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas Rapat Komisi VI Bahas Beras Mahal: Gila, Bapak Bohong, RNI Bubarkan Saja!
VIDEO: Panas Rapat Komisi VI Bahas Beras Mahal: Gila, Bapak Bohong, RNI Bubarkan Saja!

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam mengatakan, kondisi beras yang mahal dan langka

Baca Selengkapnya
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Terwujud Kalau Biaya Logistik Rendah
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Terwujud Kalau Biaya Logistik Rendah

Inisiatif ini akan mempermudah arus barang, mempercepat proses distribusi.

Baca Selengkapnya
Banyak Pihak Penasaran Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan, Bea Cukai Diminta Segera Klarifikasi
Banyak Pihak Penasaran Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan, Bea Cukai Diminta Segera Klarifikasi

Pertanyaan ini muncul seiring dengan implementasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 yang memicu polemik.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK, Begini Respons Bos Bulog
Dilaporkan ke KPK, Begini Respons Bos Bulog

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat dan itu lumrah terjadi.

Baca Selengkapnya
Kepala Bapanas & Bulog Dilaporkan ke KPK Buntut Demurage Impor Beras Senilai Rp2,7 T
Kepala Bapanas & Bulog Dilaporkan ke KPK Buntut Demurage Impor Beras Senilai Rp2,7 T

Pelaporan ini buntut dari keterlambatan bongkar muat impor beras seberat 2,2 juta ton

Baca Selengkapnya