Dibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai
Konglomerat ini kabur ke Inggris atas dugaan kejahatan keuangan, rumah mewahnya sampai saat ini belum pernah dia tempati.
Konglomerat ini kabur ke Inggris atas dugaan kejahatan keuangan, rumah mewahnya sampai saat ini belum pernah dia tempati.
Dibangun di Ketinggian 121 Meter, Rumah Konglomerat Ini Terancam Terbengkalai
Membangun hunian megah bak candu bagi para miliarder India.
Selain keluarga Mukesh Ambani yang memiliki hunian 27 lantai, miliarder India dengan hunian spektakuler adalah Vijay Mallya.
Melansir Business Insider, hunian mewah milik Mallya senilai USD20 juta atau setara Rp316,28 juta.
Rumah ini terletak di atas kompleks apartemen mewah 33 lantai di Bengaluru, India.
Rumah ini juga disebut sebagai "rumah langit" karena dibangun di ketinggian 400 kaki atau sekitar 121 meter.
Luas rumah berukuran lebih dari 40.000 kaki persegi dengan dua lantai, helipad, taman yang rimbun, kolam renang tanpa batas, dan dek 360 derajat.
Irfan Razac, ketua Prestige Estates Projects, yang merupakan bagian dari perusahaan yang turut serta dalam pembangunan rumah Mallya ini mengaku untuk membangun kediaman ini memiliki tantangan yang sangat besar.
merdeka.com
"Merupakan sebuah tantangan untuk membangun rumah besar di atas kantilever besar pada ketinggian tersebut, namun kami telah memastikannya. kami membangunnya persis seperti yang direncanakan," ucap Razac.
Sayangnya, rumah mewah ini diyakini tidak akan pernah ditempati oleh Mallya. Pengusaha kelas kakap itu melarikan diri ke Inggris atas dugaan kejahatan keuangan.
Blok apartemen yang dikenal dengan nama Kingfisher Towers ini dibangun di atas tanah seluas 4,5 hektar yang dulunya merupakan rumah leluhur Mallya.
Mallya dikenal sebagai "raja masa-masa indah" karena gaya hidupnya yang mewah, menurut The Financial Times, namun pada Maret 2016, ia meninggalkan India setelah gagal membayar utang lebih dari USD1 miliar dan menghadapi tuduhan penipuan.
Dia kemudian mencari perlindungan di Inggris.
India telah melakukan banyak upaya untuk mengekstradisi miliarder yang memperoleh kekayaannya dari bisnis minuman beralkohol dengan merek Kingfisher yang populer.
Menurut statistik terkini, di India, merek bir Kingfisher Strong memiliki pangsa pasar sebesar 36 persen dan telah memperluas kehadirannya di 69 negara, termasuk Jepang, Kanada, Selandia Baru, dan Norwegia.
Belakangan, dalam karirnya, Mallya menjajal industri penerbangan dan balap Formula 1.
Pada bulan Agustus tahun lalu, ketika ditanya tentang kemungkinan ekstradisi Mallya kembali ke India, Menteri Keamanan Negara Inggris,Tom Tugendhat mengatakan tidak ada celah bagi pelaku kejahatan di Inggris.
"Kami berdua memiliki proses hukum yang harus dilalui. Namun pemerintah Inggris sangat jelas, kami tidak berniat menjadi tempat di mana mereka yang ingin menghindari keadilan bisa bersembunyi,"
ucap Tugendhat.
Pada bulan Januari, The Times of India melaporkan bahwa delegasi yang terdiri dari perwakilan Biro Investigasi Pusat, Direktorat Penegakan Hukum, dan Badan Investigasi Nasional India dijadwalkan mengunjungi Inggris untuk mempercepat ekstradisi beberapa buronan paling dicari di India yang berlindung di Inggris.
Dalam daftar tersebut terdapat pedagang industri bidang pertahanan Sanjay Bhandari, pedagang berlian Nirav Modi, dan Vijay Mallya.