Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan
SIG memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan.
Aspek keberlanjutan sangat penting untuk menopang pertumbuhan bisnis perusahaan.
Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan
Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan
Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Donny Arsal menegaskan bahwa aspek keberlanjutan bukan sekadar pemenuhan aturan, tapi juga untuk menopang pertumbuhan bisnis perusahaan
"Bagi SIG, operasi berbasis aspek keberlanjutan bukan semata terkait tuntutan pemenuhan aturan, melainkan menjadi bagian dari keunggulan kompetitif yang mendukung pertumbuhan bisnis dan ketahanan perusahaan di masa mendatang," ujar Donny dikutip dari Antara.
Donny menyampaikan, SIG memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan dan potensi-potensi dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial, yang diperoleh dari interaksi, komunikasi, serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di wilayah operasional perusahaan.
Menurut Donny, hal itu menjadi esensial untuk menjaga keselarasan antara aktivitas bisnis, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas, yang menjadi komitmen SIG dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kami optimistis akan terbangun kerja sama yang lebih baik antara pelaku industri dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya demi percepatan pencapaian target SDGs di Indonesia,” kata Donny.
Program untuk mendukung keberlanjutan tersebut salah satunya program konservasi ikan bilih yang dilakukan oleh PT Semen Padang bersama LPPM Universitas Bung Hatta sejak 2018.
Ikan bilih merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang terancam punah. Padahal ikan bilih berperan penting sebagai sumber mata pencaharian masyarakat di sekitar Danau Singkarak.
Sejak program itu bergulir hingga Desember 2023, sekitar 13.000 ekor ikan bilih telah disebar kembali ke Danau Singkarak.
Hal tersebut berdampak pada peningkatan hasil tangkapan nelayan Nagari Sumpur dari rata-rata 3 kg per hari per nelayan menjadi 7 kg per hari per nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan sebesar Rp4,5 juta per bulan per nelayan. Program itu telah memberikan manfaat bagi 149 nelayan dengan total nilai manfaat sebesar Rp5,39 miliar.
Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, SIG Pabrik Tuban berhasil menyulap lahan pascatambang tanah liat seluas 17,2 ha di Desa Tlogowaru menjadi kawasan edukasi pertanian dan pemberdayaan masyarakat bernama Ecopark Kambangsemi.
Dirintis sejak 2019, Ecopark Kambangsemi melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolannya, terdiri dari 87 pengelola, 527 petani green belt dan 73 pekerja reklamasi.
Ecopark Kambangsemi dibagi menjadi beberapa area pemanfaatan, antara lain perkebunan pisang cavendish, perkebunan dan penyulingan kayu putih, area green house, area peternakan (lele, ayam petelur dan kambing), keramba apung ikan nila, Bale Kriya (workshop paving stone, pot, bata interlock), hingga camping ground.
Konsistensi SIG dalam menjalankan praktik bisnis berwawasan lingkungan dan sosial hingga di atas yang dipersyaratkan, berbuah apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lali. SIG dan anak usahanya diganjar penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2023 yaitu dua Peringkat Emas dan tujuh Peringkat Hijau.