Dulu Miskin hingga Tak Mampu Beli Susu Anak, Sekarang Jadi Menteri Terkaya Berharta Rp10,9 Triliun
Bak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Bak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Dulu Miskin hingga Tak Mampu Beli Susu Anak, Sekarang Jadi Menteri Terkaya Berharta Rp10,9 Triliun
Kisah Menteri Terkaya Berharta Rp10,9 Triliun tapi Pernah Tak Bisa Beli Susu untuk Anak
Sosok yang satu ini dikenal sebagai pengusaha sukses dan memiliki perjalanan akademik yang mengesankan.
Dia meraih gelar akademik BBA dari Wichita State University dengan predikat Summa Cum Laude, IPK-nya sempurna.
Leluhurnya dikenal sebagai pembesar negeri Gorontalo dan merupakan bagian dari keluarga Kesultanan Gorontalo.
Semasa kecil, ayahnya pun sudah bekerja di PT Caltex.
Sebuah perusahaan pemasok bahan bakar transportasi dan penyulingan minyak terkemuka di dunia.
Hal ini membuat banyak orang yang mengira jalan hidupnya benar-benar mulus karena punya privilese (privilege) yang dimilikinya.
Namun siapa sangka, perjalanan kariernya sebagai seorang pengusaha sukses benar-benar dimulai dari nol dan sempat mengalami titik terendah dalam hidupnya.
Sosok ini merupakan pemilik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Sandiaga Salahuddin Uno. Pria kelahiran Rumbai 1969 itu rupanya karyawan yang di PHK tahun 1997.
Bak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Kecerdasan dan pengalaman kerja sebagai seorang manajer investasi profesional tak membuat Sandi lantas mudah mendapat pekerjaan di Indonesia.
Sama seperti orang di masanya kala itu, Sandi mengaku tak pernah bermimpi menjadi seorang pengusaha. Baginya, menjadi seorang karyawan kantor adalah pekerjaan impiannya.
Namun, dalam perjalanan meniti karier di Tanah Air yang tak mudah, Sandi terpaksa dan berubah haluan menjadi seorang pengusaha.
Menurutnya, hanya itu satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk bertahan hidup.
Berbekal dari pengalamannya di bidang keuangan dan investasi, Sandi memulai bisnis pertama dengan sahabatnya, Rosan Perkasa Roeslani.
Mereka mendirikan PT Recapital Advisors yang bergerak di bidang jasa konsultan keuangan.
Dia ingat betul kantor pertamanya jauh dari kata layak. Hal ini membuat mereka kerap bertemu klien di luar kantor.
Lagi-lagi, ini juga bukan hal yang mudah. Janji temu di luar kantor justru membuat kantong Sandi dan Rosan kian menipis.
Saking tipisnya keuangan saat itu, Sandi sempat kesulitan untuk membelikan susu bagi anaknya.
Dia hendak meminjam kepada sahabatnya, namun ternyata Rosan pun tak punya uang dan berniat untuk meminjam kepadanya.
Dua sahabat ini tak lantas menyerah. Meski sulit, mereka terus mencari klien meskipun pernah ditolak puluhan kali.
"Saya gagal 25 kali, ditolak partner kerja dan klien," kata Sandi seperti yang dikutip dari akun Youtube Noice, Rabu (8/10).
Klien pertama mereka adalah Jawa Pos Group. Pengalaman berkesan menangani Jawa Pos Group yakni ketika ia harus menunggu Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos Group) selama berjam-jam di lobi.
Namun kala itu, dia hanya memiliki kesempatan menyampaikan penawaran singkat dan tidak lebih dari tiga menit. Syukurnya, penawaran singkatnya disetujui.
Setelah itu mereka kembali mendapat klien dari Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).
Saat itu, mereka tidak menerima bayaran dalam bentuk uang. Sebaliknya Sandi mendapat bayaran berupa ruangan kantor di wisma GKBI yang lebih memadai.
Perusahaan yang didirikan oleh tiga orang ini akhirnya berhasil menjadi perusahaan nasional dan telah membuka lowongan pekerjaan bagi 30.000 karyawan di Indonesia.
Kini Sandi telah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Sandiaga diangkat menjadi menteri menggantikan Wishnutama dan resmi dilantik pada 23 Desember 2020.
Pernah menjadi pengangguran, Sandi bertekad membuka 4,4 juta lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya anak muda.
"Tahun lalu kita bisa ciptakan 1,1 juta lapangan kerja dan secara kumulatif dalam 4 tahun insyaallah target 4,4 juta lapangan pekerjaan bisa kita capai," kata Sandi.
Sandi meyakini kegagalan merupakan anak tangga menuju kesuksesan.
Jika ingin sukses maka harus siap melewati masa sulit dan pahitnya menghadapi kegagalan hidup.
merdeka.com
Sebelum terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Menparekraf, Sandi sudah lebih dulu dikenal sebagai pengusaha sukses berwajah tampan.
Bahkan Sandi pernah terpilih sebagai salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia di Forbes, majalah bisnis Amerika Serikat pada tahun 2009.
Saat ini, Sandi menjadi pejabat terkaya di Indonesia dengan total kekayaan senilai Rp10,9 triliun.
Sebagian besar kekayaannya berasal dari surat berharga, yakni senilai Rp9,9 triliun.