Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Tembus Rp73 Triliun
Angka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) melaporkan kinerja positif ekspor hasil perikanan Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2024.
Pada periode tersebut, nilai ekspor hasil perikanan mencapai USD4,81 miliar (lebih dari Rp73 triliun). Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo, menyampaikan bahwa angka ini menunjukkan peningkatan 4,37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor hasil perikanan dengan nilai USD1,56 miliar, diikuti oleh China (USD0,99 miliar), ASEAN, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Sementara itu, komoditas yang mendominasi ekspor hasil perikanan adalah udang senilai USD1,36 miliar, disusul oleh tuna, tongkol, cakalang, cumi-cumi, sotong, rajungan, dan rumput laut.
"Kalau dari komunitas yang kita lihat di sini adalah komunitas masih didominasi oleh udang, kemudian disusul oleh tuna tongkol-cakalang, selanjutnya oleh cumi-sotong, dan rajungan serta rumput laut," ujar Budi dalam Konferensi Pers Capaian Akhir Tahun KKP 2024 Edisi 1 di Media Center KKP, Senin (16/12).
Di samping itu, pada periode Januari hingga Oktober 2024, nilai impor produk perikanan Indonesia tercatat sebesar USD0,42 miliar, turun 24,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor ini hanya sekitar 8,68 persen dari total nilai ekspor dan mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan.
Selain itu, neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar USD4,40 miliar, meningkat 8,26 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, mencerminkan kinerja perdagangan perikanan yang semakin positif.
Partisipasi di Ekspo Internasional
Untuk memperluas pasar, KKP gencar mengikuti berbagai pameran internasional seperti di Boston, Barcelona, dan Jakarta. Hasilnya, selama mengikuti ekspo pada 2024, transaksi perdagangan yang berhasil dicapai mencapai USD50,03 juta atau sekitar Rp771 miliar.
"Ini adalah satu capaian realisasi kontrak dagang yang sudah berlangsung selama ekspo. Jadi selama ekspo ini para pelaku usaha yang mengikuti ekspo tersebut melakukan satu komunikasi dagang dengan mitra-mitranya dan capaian dari ekspo yang kami lakukan itu adalah USD50,03,” jelas Budi.
Budi juga menggarisbawahi berbagai tantangan global yang memengaruhi kinerja ekspor, seperti konflik di Ukraina dan dinamika politik Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden beberapa waktu silam. Namun, ia tetap optimis dengan perkembangan ekspor perikanan Indonesia yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami sedang menganalisa lebih detail lagi. Kemudian di Indonesia juga mempunyai satu proses dimana kita sekarang sedang mengembangkan ekspor ke depan,” terang Budi kepada wartawan.
Reporter Magang: Thalita Dewanty