Empat Bidang Investasi Indonesia yang Paling Diminati Negara-Negara Arab
Secara keseluruhan sudah ada 114 perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota Dubai International Chamber.
Secara keseluruhan sudah ada 114 perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota Dubai International Chamber.
Empat Bidang Investasi Indonesia yang Paling Diminati Negara-Negara Arab
Indonesia masih menjadi pasar yang positif bagi negara-negara Uni Emirat Arab (UEA).
Setidaknya, ada empat bidang yang paling diminati UEA selama menjalin relasi bisnis dengan Indonesia.
Empat bidang tersebut adalah:
sektor pertanian,
kontruksi,
otomotif, dan
teknologi.
Presiden & CEO Dubai Chamber International Mohammad Ali Rashed Lootah, menyebut empat bidang ini mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Alasan itulah yang membuat pengusaha UEA tertarik menanamkan investasi.
“Sektor pertanian, sektor konstruksi, dan otomotif, dan bahkan teknologi. Kami melihat adanya peningkatan minat dalam sektor-sektor tersebut,”
kata Lootah dalam Forum Bisnis yang diselenggarakan Dubai International Chamber di Jakarta, Senin (6/5).
Ia pun berharap, melalui forum diskusi ini bisa mendorong investasi di keempat sektor tersebut.
Bukan tanpa alasan UEA cukup memprioritaskan inestasi di Indonesia.
Dia menyampaikan, selama tahun 2023 perdagangan bilateral non-minyak dengan Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan yang solid yakni sebesar 7,7 persen atau nilainya mencapai USD3,5 miliar.
UEA juga merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia, dengan total perdagangan USD5,06 miliar.
Dari nilai ini, komoditas impor terbesar bagi UEA adalah minyak sawit.
“(IUEA-CEPA) diperkirakan akan meningkatkan perdagangan bilateral non-minyak tahunan antara negara kami, menjadi USD10 miliar dalam lima tahun mendatang,” ujarnya.
Lootah juga menyampaikan, sampai saat ini, secara keseluruhan sudah ada 114 perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota Dubai International Chamber.
“Pertumbuhan tersebut mencerminkan semakin besarnya minat terhadap Dubai di kalangan dunia usaha Indonesia,” kata Lootah.