Gelar Konferensi Internasional, BPKH Cari Peluang Investasi di Ekosistem Haji
Diperkirakan lebih dari 1,85 juta jemaah dari sekitar 150 negara melaksanakan haji tahun ini.
Konferensi ini akan diselenggarakan sebagai rangkaian acara dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023.
Gelar Konferensi Internasional, BPKH Cari Peluang Investasi Dana Haji
Gelar Konferensi Internasional, BPKH Cari Peluang Investasi Dana Haji
Penyelenggaraan haji tahun 2023 diperkirakan mencapai kapasitas maksimal setelah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Diperkirakan lebih dari 1,85 juta jemaah dari sekitar 150 negara melaksanakan haji tahun ini, dengan sekitar 230.000 (terdiri dari sekitar 213 ribu jemaah reguler dan 17 ribu jemaah khusus) jemaah berasal dari Indonesia.
Ritual haji tahun ini membawa harapan baru dan peluang investasi di ekosistem haji, khususnya di sektor-sektor seperti hotel, katering, dan transportasi.
Peluang investasi yang muncul dari pelaksanaan haji harus dieksplorasi oleh semua Pengelola Dana Haji dari berbagai negara bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya.
Oleh karena itu BPKH akan berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk menyelenggarakan Konferensi Haji Internasional. Konferensi ini akan diselenggarakan sebagai rangkaian acara dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023.
Kepala BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, konferensi haji internasional akan menjadi platform diskusi antara pemangku kepentingan terkait tentang investasi langsung di ekosistem haji dan implementasi GRC di lembaga keuangan syariah.
"Konferensi ini diharapkan dapat mengungkap berbagai peluang investasi potensial, kerja sama masa depan dengan pemangku kepentingan, dan praktik terbaik dalam investasi haji dan implementasi Governance, Risk, and Compliance, ungkap Fadlul,” kata Fadlul di Jakarta, Kamis (26/10).
Kegiatan Konferensi Haji Internasional akan diselenggarakan pada Jumat, 27 Oktober 2022 jam 08.00 hingga 11.30 WIB di Jakarta Convention Center dalam 2 sesi yang berbeda.
Konferensi Haji Internasional ke-5 akan membahas dua topik utama: Investasi Langsung di Ekosistem Haji, dan Implementasi GRC di Lembaga Keuangan Syariah.
merdeka.com
Sesi pertama akan membahas tentang Investasi Langsung di Ekosistem Haji. Investasi langsung di ekosistem haji dapat memberikan manfaat finansial yang signifikan dalam hal pengembalian investasi, mengingat potensi ekonomi dari jutaan orang yang berkumpul di Arab Saudi setiap tahun.
Investasi langsung di ekosistem haji dapat mendorong pengembangan dan peningkatan infrastruktur dan layanan terkait haji seperti transportasi, fasilitas akomodasi, dan layanan lainnya.
Sesi kedua akan membahas tentang Implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) di Lembaga Keuangan Syariah.
Secara umum, Lembaga Keuangan Syariah beroperasi sesuai dengan prinsip syariah, dan juga mempertimbangkan antara lain aspek keamanan, akuntabilitas, kehati-hatian, dan tata kelola yang baik.
Oleh karena itu implementasi GRC sangat penting untuk menjamin akuntabilitas dan keberlanjutan bagi Lembaga Keuangan Syariah.Sesi ini akan menyoroti implementasi tata kelola, risiko, dan kepatuhan di lembaga keuangan syariah, yang akan mencakup pembahasan implementasi GRC pada instrumen investasi seperti sukuk, dan praktik terbaik manajemen risiko di Lembaga Keuangan Syariah. Sesi ini juga akan membahas manfaat digitalisasi dalam meningkatkan implementasi GRC di Lembaga Keuangan Syariah.