Hadapi pasar ASEAN, Kementan tingkatkan hortikultura
Merdeka.com - Menghadapi pasar bebas Asean pada 2015, Kementan menetapkan program yang bisa bersaing di pasaran Asia. Untuk itu, Kementsn siap meningkatkan daya saing produk hortikultura nasional seperti buah-buahan dan sayur.
"Tidak ada yang bisa dilakukan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kecuali meningkatkan daya saing," kata Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanudin Ibrahim di Jakarta, Selasa (8/4).
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura dalam negeri, antara lain dengan penerapan teknologi budidaya yang baik mulai dari penggunaan benih berkualitas, pengolahan lahan serta pemupukan hingga panen.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana mengatasinya? Cara mengatasi baby blues yang pertama adalah istirahat yang cukup. Manfaatkan waktu tidur Si Kecil untuk Anda tidur. Jika ia terbangun di malam hari karena mengompol dan Anda masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok Si Kecil dan menjaganya sejenak.
-
Apa yang didorong Kementan ke negara ASEAN? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,' ujar Dedi, Sabtu (7/10).
-
Bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengatasi kondisi ini, penting untuk menggunakan retinol dengan konsentrasi yang tepat, memastikan kulit terhidrasi dengan baik, dan memberi waktu bagi kulit untuk beradaptasi dengan pengelupasan yang lebih aktif.
Selain itu, melakukan pembenahan pasca panen misalnya dari segi logistik ataupun distribusi hasil dari daerah sentra produksi hingga ke konsumen yang dinilai masih buruk.
"Pengangkutan tanpa menggunakan bak pendingin dapat menurunkan kualitas produksi saat sampai ke pasar," ujarnya.
Kemudian, lanjut Hasanudin, pihaknya akan memberikan bantuan gudang pengemasan atau "packing house", maupun peralatan "grading" atau pemilahan barang berdasarkan kualitas. 90 persen kebutuhan nasional, dipasok dari dalam negeri sedangkan impor hanya sekitar 10 persen.
"Jadi secara umum kita sudah mencapai swasembada untuk komoditas hortikultura seperti sayur, buah maupun flori," jelasnya.
Menurut dia, impor untuk buah dan sayur umumnya berupa komoditas yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri seperti anggur, pir, apel, wortel, bawang putih ataupun kentang olahan.
Sedangkan untuk buah-buahan tropika seperti pisang, nenas, manggis, salak, mangga, durian, tambahnya, semua dipenuhi dari dalam negeri bahkan mampu mengekspornya. (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN tengah menyiapkan jurus jitu guna menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional.
Baca SelengkapnyaPangan menjadi tantangan dunia, dan ASEAN harus bisa menghadapi itu.
Baca SelengkapnyaASEAN kata MenKopUKM, harus menjadi kawasan yang mampu mengolah dan menciptakan nilai tambah atas sumber dayanya.
Baca SelengkapnyaASEAN-BAC menyerukan aksi dan kolaborasi untuk memastikan pasokan pangan yang aman dan tangguh bagi populasi yang terus bertambah di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPertemuan Asean Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-45 sukses digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2-6 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaProduk di sektor perikanan ASEAN menyumbang 21,9 persen dari total produksi perikanan dunia.
Baca SelengkapnyaAda tiga catatan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan menteri-menteri ASEAN.
Baca SelengkapnyaGuna mencapai swasembada pangan diperlukan sinergi antar Kementerian dan Lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaAFTA menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN dan menciptakan pasar yang lebih efisien di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIMF memperkirakan pertumbuhan ASEAN tahun 2023 sebesar 4,2 persen. Kemudian pada 2024 diprediksi bisa tumbuh sebesar 4,5 persen.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, tantangan ini bukan tak ada solusi. Teknologi dipercaya akan memperkuat industri makanan dan minuman dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan menyetujui kerjasama Indonesa-Vietnam dalam memperkuat ketahanan pangan global.
Baca Selengkapnya