Hanif Ingin instruktur BLK berkualitas semakin banyak

Merdeka.com - Pemerintah terus meningkatkan upaya pendidikan vokasional atau kejuruan. Peningkatan ini sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia penopang pembangunan nasional.

Kebutuhan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai lapangan kerja yang tersedia menjadi sangat penting untuk dipenuhi Indonesia di tengah persaingan global.

Kondisi peningkatan pendidikan vokasional, tidak terlepas dari kondisi saat saat ini dimana 63 persen tenaga kerja Indonesia berpendidikan SMP ke bawah. Kondisi ini, berdampak kepada daya saing industri dan perekonomian Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan terus melakukan terobosan dengan revitalisasi Balai Latihan Kerja di seluruh Indonesia.

Langkah untuk menuju BLK yang berkualitas adalah dengan memperbanyak instruktur senior yang dihasilkan lewat berbagai pelatihan di dalam negeri maupun dari berbagai negara, seperti dari Tiongkok, lewat berbagai kerjasama yang dilakukan BLK maupun di perusahaan.

Menteri Ketenagakerjaan Haif Dhakiri mengatakan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Indonesia memiliki kerjasama ekonomi yang sangat baik, dimana pembangunan infrastruktur, transportasi dan pertambangan di Indonesia banyak didukung oleh investor dari china. Sehingga, kebutuhan akan SDM sudah tidak dapat dihindarkan.

Pertemuan OBOR (One Belt One Road) atau jalur sutera yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, diharapkan mendorong adanya kerjasama yang erat dalam peningkatan instruktur-instruktur yang berkualitas. Hal ini terkait pemenuhan SDM untuk ekspansi investasi dan commercial Tiongkok dengan di dengan negara-negara Asia termasuk Indonesia.

"Kerjasama ini, memberi peluang kerja sama di bidang pelatihan vokasi, pertukaran instruktur pelatihan, serta membangun jejaring pengawas tenaga kerja," katanya. (mdk/ibs)