INA Beli 2 Ruas Tol Trans Sumatera dari Hutama Karya, Harganya Rp20,5 Triliun
Indonesia Investment Authority (INA) resmi membeli 2 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) senilai Rp20,5 triliun.
INA Beli 2 Ruas Tol Trans Sumatera dari Hutama Karya, Harganya Rp20,5 Triliun
INA Beli 2 Ruas Tol Trans Sumatera dari Hutama Karya, Harganya Rp20,5 T
Indonesia Investment Authority (INA) resmi membeli 2 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) senilai Rp20,5 triliun. Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengungkap transaksi divestasi tol ini telah berjalan selama 2 tahun antara INA dengan Hutama Karya. Adapun 2 ruas tol yang dibeli INA dari Hutama Karya yakni Jalan Tol Medan - Binjai, dan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar.
"Kami bersyukur transaksi yang telah kami jajaki selama 2 tahun ini telah diselesaikan hari ini, yaitu transaksi investasi kerjasama antara dua ruas jalan tol yaitu trans Sumatera Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar,"
kata Kartika dalam Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi, di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7).
Proses transaksi dilakukan oleh anak usaha INA, Swasna Investasi Indonesia dan Abhinaya Investasi Indonesia. Dua perusahaan tersebut mengambil alih kepemilikan Hutama Karya di dua ruas tol tersebut. Menurut Tiko, sapaan akrabnya, kedua ruas tol ini memiliki potensi dampak positif terhadap perekonomian. Mengingat dua ruas tol tersebut mampu menjadi infrastruktur pendukung ekonomi kawasan setempat."Ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan salah satu terpanjang di Indonesia dan Medan-Binjai merupakan infrastruktur utama yang mempercepat sosial ekonomi di Sumatera dan sekitarnya," ungkapnya.
Dia membidik, adanya pusat-pusat ekonomi baru yang hadir berkat tersambungnya konektivitas dari JTTS ini. Kedua ruas tol memiliki posisi yang strategis di Sumatera untuk memperkuat konektivitas.
Termasuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan efisiensi logistik. Apalagi Sumatera menjadi salah satu wilayah penting bagi perekonomian Indonesia.
"Kita sudah bisa melihat dengan data bahwa dengan terjadinya Trans Sumatera ini telah banyak pusat2 ekonomi baru dan traffic terus meningkat," sambungnya.
Bukan Transaksi Utang
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menyebut proses transaksi ini bukan sebagai utang.
Artinya, hal ini tak akan membebani dari sisi keuangan kedua pihak.
"Proyek ruas dua yang totalnya 157 km salah satu transaksi penting di Indonesia. Kami berharap proyek ini dapat membawa beberapa manfaat besar bagi Indonesia di antaranya karena yang pertama pembiayaan ini bersifat ekuitas dan bukan utang," ungkapnya.
"Kedua, membuka peluang untuk investor luar negeri dan juga dalam negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan nilai imbal balik yang sepadan dengan risiko investasi," imbuhnya.
Sumber: Liputan6.com Reporter: Arief Rahman Hakim