Hutama Karya Butuh Rp30 T Sambungkan Tol Trans Sumatera Hingga ke Jambi
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap, hingga akhir 2024, Tol Trans Sumatera akan tersambung dari Bakauheni sampai Jambi.
Hutama Karya Butuh Rp30 T Sambungkan Tol Trans Sumatera Hingga ke Jambi
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Hutama Karya butuh Rp30 triliun untuk menyelesaikan proyek Tol Trans Sumatera tahap I dan II.
Ditargetkan pengerjaan ini bisa rampung di 2024.
Pria yang karib disapa Tiko itu menambahkan, dana tersebut bersumber dari penyertaan modal negara (PMN).
Diketahui, HK memang acapkali mendapat alokasi jumbo dari dana segar PMN.
"Kalau tahap satu dan dua yang sudah dihitung kita masih butuh PMN mungkin sekitar Rp 30 triliun lagi, tapi sisanya tidak harus PMN ya, kita lagi cek dari sisi availibility payment (AP)," jelasnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, ditulis Jumat (14/7/2023).
Liputan6.com
Tiko menerangkan, harapannya hingga akhir 2024 JTTS akan tersambung dari Bakauheni sampai Jambi.
Ini merupakan jalur inti dari JTTS sebagai penopang utamanya.
Sementara itu, untuk tahap III dan tahap IV, kebutuhan dana untuk penyelesaiannya masih perlu dihitung.
Apalagi, pada masa pemerintahan baru nantinya yang akan melihat prioritas pembangunan JTTS.
"Kalau tahap satu dan dua ke Jambi itu sampai 2024 akhir, yang tiga-empat itu pemerintahan baru, prioritasnya apa kita lihat, Pekanbaru ke Medan, dan ada beberapa sayap-sayap di padang. Kalau itu kan tahap tiga dan empat, itu belum dihitung (kebutuhan dananya)," tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap rencana jangka panjang Hutama Karya sebagai penggarap Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menurutnya, mulai tahun 2026 mendatang, HK nantinya akan lebih banyak melepas kepemilikan tol daripada membangun tol JTTS.
Upaya ini disebut sebagai alternatif pendanaan keuangan HK selain dari menyerap dari penyertaan modal negara (PMN) tunai dengan nilai yang cukup besar.
Diketahui, puluhan triliun PMN sudah dikucurkan sebagai bentuk dukungan bagi HK merampungkan JTTS.
"Jadi HK ini memang terus kita dorong, tapi kita gamau juga HK ini PMN terus, jadi sebagian PMN sebagian dikurangi dengan dilepas ke investor," ujar dia saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com