Indonesia Masuk ke Dalam Daftar Negara dengan Peningkatan Kualitas Udara Terbaik, Begini Datanya
Laporan IQAir ini menyoroti kemajuan yang signifikan dalam pengendalian polusi udara di berbagai negara.

Negara-negara di Asia Tengah, Tenggara, serta Eropa Timur dan Selatan telah berhasil meningkatkan kualitas udara mereka dengan pesat sejak sebelum pandemi, menurut laporan terbaru dari IQAir yang menganalisis data dari 93 negara dan wilayah.
Dalam lima tahun terakhir, antara 2019 hingga 2024, Mongolia mencatat penurunan signifikan dalam polusi udara tahunan oleh partikel PM2.5, dengan penurunan lebih dari 30 mikrogram per meter kubik.
Meskipun Mongolia masih menggunakan pembakaran batu bara yang meningkatkan polusi udara terutama di musim dingin, program pemanas listrik untuk penduduk miskin telah berkontribusi pada perbaikan kualitas udara. Negara ini hampir mencapai tujuan sementara WHO yang bertujuan untuk menurunkan polusi udara tahunan menjadi 5 mikrogram per meter kubik.
Indonesia, yang terkenal dengan tingkat polusi udara tinggi, terutama di Jakarta, juga menunjukkan kemajuan. Meskipun Jakarta masih berada di peringkat ketujuh sebagai ibu kota paling tercemar di dunia pada 2023, peringkatnya membaik pada 2024 berkat upaya perbaikan bahan bakar memasak dan pengendalian polusi di sektor transportasi dan industri. Namun, Indonesia masih sedikit gagal memenuhi tujuan sementara WHO 1 untuk kualitas udara.
Bahrain, sebagai contoh dari negara-negara Teluk, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengelolaan polusi udara. Negara ini mulai lebih ketat mengatur penggunaan bahan bakar fosil dan berhasil mencapai tujuan sementara WHO 1 untuk pertama kalinya pada 2024. Sementara itu, China, yang sudah memenuhi tujuan ini sejak 2020, mencatatkan peningkatan signifikan pada 2024.
Negara-Negara di Eropa
Di Eropa, negara-negara seperti Kosovo, Bulgaria, dan Yunani juga menunjukkan kemajuan besar, meskipun belum mencapai tujuan sementara WHO 3.
Polusi udara di kawasan ini sebagian besar dipengaruhi oleh kebiasaan rumah tangga yang membakar kayu dan batu bara untuk pemanas, masalah yang semakin parah pada 2022 akibat lonjakan biaya energi pasca-invasi Rusia ke Ukraina.
Laporan IQAir ini menyoroti kemajuan yang signifikan dalam pengendalian polusi udara di berbagai negara, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target-target kualitas udara global yang lebih ketat.