Israel Masuk 5 Besar Negara Eksportir Kurma, Ternyata 'Dicuri' dari Tanah Palestina
Adapun pembeli utama kurma Israel yakni Turki, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Italia.
Adapun pembeli utama kurma Israel yakni Turki, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Italia.
Israel Masuk 5 Besar Negara Eksportir Kurma, Ternyata 'Dicuri' dari Tanah Palestina
Israel Masuk 5 Besar Negara Eksportir Kurma, Ternyata 'Dicuri' dari Tanah Palestina
Sudah 28 hari Israel membombardir jalur Gaza di Palestina. Sekitar 9.000 nyawa warga Palestina melayang atas tindakan genosida yang dilakukan militer Israel.
Tak hanya pengeboman, Israel pun juga memutuskan penggunaan air bersih, sanitasi, jaringan internet hingga menghalangi bantuan dari negara lain masuk ke Palestina.
Aksi tersebut pun membuat masyarakat dunia geram.
Masyarakat dunia akhirnya melakukan pemboikotan produk-produk milik Israel.
Bahkan merek yang memiliki pertalian dengan Israel pun kena imbas pemboikotan.
Semisal McDonalds dan Starbuks, kedua merek ini pun mengalami penurunan saham akibat pemboikotan.
Salah satu produk hasil Israel yang diboikot yakni kurma.
Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada tahun 2017 Israel memproduksi 136.956 ton kurma dengan nilai ekspor USD181,2 juta atau sekitar Rp2,85 triliun (kurs dolar: Rp15.770).
Kemudian pada tahun 2021 menurut data statista, Israel memiliki nilai ekspor di tahun itu sebesar USD317 juta atau sekitar Rp4,99 triliun (kurs dolar: Rp15.770).
Adapun pembeli utama kurma Israel yakni Turki, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Italia.
Pada tahun 2020 Israel berada di posisi 5 sebagai negara pengeskpor kurma terbesar di dunia setelah Iran.
Negara tersebut mengeskpor sebesar 140.300 ton kurma.
merdeka.com
Kendati begitu, melansir dari Aljazeera kesuksesan industri kurma, Israel ternyata sangat eksploitatif dan sebagian besar operasinya dilakukan di pemukiman ilegal.
Bahkan sekitar 40 persen kurma Israel saat ini ditanam di tanah curian milik Palestina.
Sebagai informasi, ternyata Indonesia pernah melakukan transaksi impor dengan Israel.
Melansir dari berita merdeka.com beberapa tahun silam, Kementerian Perdagangan mencatat total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD124,1 di 2007 dan meningkat menjadi USD116,4 juta pada tahun 2008.
Kemudian tahun 2009, total perdagangan kedua negara itu mencapai USD91,61 juta dan kembali meningkat menjadi USD117,5 juta pada tahun 2010.
Data tahun 2011 menunjukkan penurunan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD69,6 juta.
Lalu hingga pertengahan 2012 kembali mengalami kenaikan mencapai USD79 juta.
Ternyata Indonesia juga pernah mengimpor produk Israel, salah satunya adalah Kurma.
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2012 silam Indonesia mengimpor kurma dari Israel sebanyak 20,6 ton dengan nilai perdagangan kurma USD191.300.