BPS Pastikan Kurma Israel Tak Masuk Indonesia, Berikut Datanya
Sedikitnya ada 13 merek kurma yang ditanam Israel di pemukiman ilegal.
Sedikitnya ada 13 merek kurma yang ditanam Israel di pemukiman ilegal.
BPS Pastikan Kurma Israel Tak Masuk Indonesia, Berikut Datanya
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti memastikan tidak ada kurma impor Israel yang masuk ke wilayah Indonesia.
Pernyataan ini merespon kekhawatiran masyarakat mengenai beredarnya kurma asal Israel pada bulan suci Ramadan 2024.
"Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel" ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/3).
Amalia mencatat, kurma impor terbesar yang masuk ke wilayah Indonesia berasal dari negara Tunisia. Disusul kurma asal Mesir, Iran, dan terakhir Arab Saudi.
"Kalau kita lihat bahwa yang Tunisia saja 29,7 persen. Diikuti oleh Mesir 28,35 persen, kemudian Iran 9,3 persen, dan Arab Saudi 8,6 persen," ujarnya.
Dia menekankan, saat ini, Tunisia dan Mesir masih menyumbang sekitar 58 persen impor kurma ke Tanah Air untuk kebutuhan Ramadan.
Jika dirinci, Indonesia mendatangkan kurma dari Tunisia dengan menggelontorkan uang hingga USD 9,15 miliar, dan kurma asal Mesir USD 8,74 juta.
"Kemudian disusul oleh Iran sebesar 2,87 juta dolar AS, Arab Saudi 2,66 juta dolar AS, dan negara lainnya sebesar 7,42 juta dolar AS," ujar Amalia.
Melansir ampalaestine.org, setidaknya 40 persen kurma Israel ditanam di permukiman ilegal, dan ada 13 merek kurma yang berasal dari industri kurma Israel, berikut daftarnya:
Hadiklaim, Mehadrin, Delilah, Carmel Agrexco, Anna and Sara, Shah Co, Sincerely Nuts, Urban Platter, Star Dates, King Soloman, Food to Live, dan Navafresh.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk tetap memboikot produk-produk Israel selama Ramadan 2024. Salah satunya kurma dari Israel.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, boikot produk Israel menjadi langkah perlawanan masyarakat terhadap penjajahan di tanah Palestina.
"Karena, dengan boikot, kita bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya tidak menyerang-menyerang lagi,"
kata Sudarnoto, Minggu (10/3).