Jelang Tahun Baru 2018, pedagang terompet dan petasan mengeluh pendapatan menurun
Merdeka.com - Pedagang terompet dan kembang api mengeluhkan rendahnya pendapatan mereka menjelang perayaan malam Tahun Baru 2017. Beberapa pedagang yang dijumpai Merdeka.com mengakui memang ada penurunan pemasukan jelang malam tahun baru kali ini.
Salah satu pedagang terompet, Tapo mengatakan jika pada tahun 2016 kemarin, penghasilan penjualan selama setengah hari (pagi sampai sore) bisa mencapai Rp 2,5 juta. Namun, sepinya pembeli membuat dirinya tak yakin penghasilannya pada tahun 2017 ini bakal menyamai tahun kemarin.
"Saya jualnya cuma hari ini saja. Mulai tadi jam 09.00 WIB, baru dapat Rp 100.000, pembelinya sepi. Tahun kemarin, 2,5 juta. Kalau sekarang tidak tahu ya sepi. Lebih ramai tahun yang kemarin," ungkapnya kepada Merdeka.com, di BSD, Tanggerang Selatan, Minggu (31/12).
-
Bagaimana pedagang Tanah Abang meningkatkan penjualan? Selain menjual pakaian ke para pembeli yang datang langsung ke tokonya, para pedagang juga mendapat pesanan dari langganan mereka di luar kota.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Kapan peningkatan omzet pedagang Tanah Abang terasa? Peningkatan penjualan ini mulai dirasakan pedagang sejak seminggu yang lalu.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
Terompet-terompet yang dijual Pria asal Cirebon ini bervariasi harganya, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 40.000. Dia mengaku tidak menaikkan harga terompet yang dia jual. Ada pun modal yang dia keluarkan sebesar Rp 2,8 juta.
"Harganya sama saja dengan yang tahun kemarin. Modal Rp 2,8 juta. Bawa dari kampung. Pinjam sama tetangga atau saudara. Selesai berdagang baru diganti uangnya," kata dia.
Sementara itu, pedagang kembang api, Nadine (28) juga mengeluhkan turunnya omzet yang dia dapat pada tahun ini. Perempuan yang mengaku sudah menjual kembang api sejak 2 pekan sebelum Perayaan Tahun baru ini mengatakan tak banyak pembeli yang datang dan membeli dagangannya.
"Lebih ramai yang tahun baru kemarin. Kali ini sepi. Belum ada (pembeli). Kalau dulu kita modal Rp. 3 juta. Kalau untung uang itu Rp 1 juta. Biasanya kita untung banyak di barang, jadi barang yang ada sisa bisa kita jual lagi saat lebaran. Untung barang itu bisa sampai Rp 3 juta," jelas Nadine.
Meski begitu, Nadine mengaku tetap optimis barang dagangannya akan laku. Menurut dia, pembeli biasanya datang jika hari sudah menjelang sore. Jadi masih ada waktu.
"Biasanya sore sampai malam itu baru banyak pembelinya. Paling dari jam 17.00 sampai 21.00," ujarnya.
Ada pun harga kembang api yang dia jual berkisar dari harga Rp 15.000 hingga Rp 50.000. "Harganya sama (dengan tahun lalu). Saya jual Rp 50.000 kan ada yang nawar. Yang Rp 50.000 banyak di beli," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang perayaan Tahun Baru 2024, penjual terompet musiman mulai marak di sejumlah kawasan Ibu kota.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaMenurut pedagang setempat penjualan kembang api baru akan ramai pada H-3 dan H-2 malam Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang bedug di kawasan Tanah Abang mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pesanan sebanyak 100 bedug.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca Selengkapnya