Jepang Buat Mata Uang Desain Terbaru Pakai Hologram 3 Dimensi, Dijamin Tak Bisa Dipalsukan
Uang kertas baru ini juga dicetak lebih besar sehingga lebih mudah dibaca, terutama bagi penduduk lanjut usia di negara tersebut.
Yen dikemas menggunakan teknologi hologram 3D untuk melawan pemalsuan yang sering terjadi dan banyak memakan korban penipuan.
Jepang Buat Mata Uang Desain Terbaru Pakai Hologram 3 Dimensi, Dijamin Tak Bisa Dipalsukan
Pemerintah Jepang secara resmi menerbitkan uang kertas Yen dengan desain terbaru untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir.
-
Kenapa koin-koin China digunakan di Jepang? 'Orang Jepang membuat koin mereka sendiri hingga pertengahan abad ke-10, namun berhenti pada saat itu karena perubahan perekonomian dan kurangnya pasokan bijih tembaga,' kata Segal, dan terkadang koin China digunakan sebagai gantinya.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Bagaimana koin bundar mencegah penipuan? Jika seorang pemegang uang yang tidak jujur tergoda untuk memotong sedikit dari ujung setiap koin, membuatnya menjadi kurang berharga, dia akan mendapat masalah. Koin bundar bisa mencegah tindakan tersebut, dibandingkan bentuk lainnya.
-
Bagaimana paspor Jepang menjadi terkuat di dunia? Indeks Paspor Henley Penyusunan peringkat didasarkan jumlah tujuan yang dapat dikunjungi pemegang paspor tanpa memerlukan visa terlebih dulu.
-
Bagaimana cara mengenali uang mutilasi? Untuk mengenali uang mutilasi, Anda perlu tahu bagaimana ciri-ciri dari uang ini.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Melansir dari AP News, Yen dikemas menggunakan teknologi hologram 3D untuk melawan pemalsuan yang sering terjadi dan banyak memakan korban penipuan.
Mayoritas transaksi di Jepang juga masih dilakukan secara tunai dan pembayaran non-tunai masih lebih lambat diterima dibandingkan di banyak negara lain.
Perdana Menteri, Fumio Kishida memuji fitur anti-pemalsuan mutakhir pada uang kertas baru pecahan 10.000 yen, 5.000 yen, dan 1.000 yen sebagai sesuatu yang bersejarah.
"Saya berharap masyarakat akan menyukai uang kertas baru ini, dan uang kertas ini akan membantu memberi energi pada perekonomian Jepang," kata Fumio dikutip Jumat (5/7).
merdeka.com
Uang kertas baru ini juga dicetak lebih besar sehingga lebih mudah dibaca, terutama bagi penduduk lanjut usia di negara tersebut.
Menurut pemerintah, hingga akhir Maret tahun depan, hampir 7,5 miliar lembar uang kertas baru akan dicetak. Jumlah uang dalam uang kertas baru yang beredar dalam satu hari diperkirakan mencapai 1,6 triliun yen atau SD10 miliar, setara Rp162,9 triliun.
Untuk uang kertas 10.000 yen, yang bernilai sekitar USD62 atau setara Rp1 juta (kurs Rp16.290), bergambar wajah Eiichi Shibusawa, yang dikenal sebagai "bapak kapitalisme Jepang," tokoh kunci dalam membangun ekonomi modern Jepang. Ia dianggap sebagai pendiri ratusan perusahaan.
Kemudian uang kertas 5.000 yen, senilai sekitar USD30 atau Rp488 ribu, menampilkan Umeko Tsuda, seorang pelopor feminis dan pendidik yang mendirikan sebuah perguruan tinggi.
Terakhir, uang kertas 1.000 yen, senilai sekitar USD6,20 atau setara Rp100 ribu, menggambarkan dokter dan ahli bakteriologi Shibasaburo Kitasato, yang berperan penting dalam penelitian tetanus dan wabah pes.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menilai uang tunai akan tetap penting meskipun negara tersebut beralih ke pembayaran digital, yang tertinggal dari negara-negara maju.
“Uang tunai adalah alat pembayaran yang aman yang dapat digunakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, dan akan terus memainkan peran penting,” kata Ueda.
merdeka.com