Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemiskinan dan Rendahnya Minat Baca di Indonesia

Kemiskinan dan Rendahnya Minat Baca di Indonesia Anak Membaca. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Minat baca masyarakat Indonesia nyatanya masih jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Sebab, Indonesia masih menjadi negara dengan minat baca rendah.

Berdasarkan riset Kementerian Komunikasi dan Informatika 2021 dan UNESCO 2022, indeks minat baca masyarakat di Indonesia disebutkan hanya mencapai 0,001 persen, atau dari 1.000 orang hanya satu orang yang gemar membaca.

Pengamat Pendidikan LIPI, Anggi Afriansyah mengatakan, minat membaca buku di Indonesia memang masih sangat terbatas karena tidak semua orang tua dan sekolah mampu menyediakan buku bacaan yang berkualitas.

"Buku masih menjadi barang mahal dan bukan pilihan utama. Sehingga, terutama bagi keluarga miskin, bukan menjadi prioritas, sebab mereka masih memiliki kebutuhan lain terutama terkait dengan makan dan minum," kata Anggi ketika dihubungi Merdeka.com.

Sayangnya, ketika buku belum menjadi prioritas utama di Indonesia, gelombang digitalisasi hadir. Informasi lebih mudah didapat melalui internet baik melalui media sosial maupun mesin pencari.

Sehingga, pilihan mencari informasi menjadi lebih banyak, kemudian perpustakaan dan toko buku semakin tidak menjadi pilihan utama. Pilihan mudah mencari informasi di internet menjadikan minat terhadap buku (yang mahal), semakin berkurang.

Selain itu, buku-buku pun mulai didigitalisasi. Namun menurutnya, di Indonesia nampaknya minat terhadap buku cetak ataupun buku digital masih terbatas. Pembaca buku digital masih kalangan kelas menengah atas yang memiliki sumber daya memadai untuk mengakses internet.

"Mereka juga dapat membeli tablet atau e-reader seperti kindle dan sebagainya untuk membaca buku elektronik. Jadi saya masih tidak percaya toko buku tutup karena maraknya digitalisasi dan aplikasi-aplikasi," imbuhnya.

Dia menilai, ini semata karena minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Kemungkinan lain, para pembaca membeli buku di toko buku online karena dianggap praktis dan seringkali harganya lebih murah. Jadi posisi tersebut menyebabkan para pembaca lebih memiliki banyak pilihan.

"Untuk membaca buku lewat aplikasi menurut saya sangat positif, hanya memang, saat ini masih sebatas dirasakan oleh kelas menengah perkotaan yang memiliki akses internet," jelasnya.

Aplikasi perpustakaan memang lebih mudah diunduh di gawai masing-masing. Hal tersebut menguntungkan bagi para pembaca, karena mereka bisa meminjam di manapun dan kapanpun. Tapi, perkara utama bukan media membaca, tetapi bagaimana menguatkan budaya baca, baik melalui buku cetak dan buku elektronik.

Secara struktural perlu ada kebijakan yang membuat setiap penduduk dari berbagai kelompok sosial ekonomi dapat mengakses buku berkualitas, baik cetak maupun elektronik.

"Buku-buku, menurut saya masih sangat mahal untuk dijangkau. Jadi menyediakan buku-buku berkualitas di sekolah, rumah, tempat ibadah, kantor desa, perpustakaan daerah, perpustakaan desa menjadi sangat penting. Karena hal tersebut bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa," tandasnya.

Reporter Magang: Ananda Tias Putri

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei: Tren Membaca Buku di Jepang Turun
Survei: Tren Membaca Buku di Jepang Turun

Informasi di media sosial dan internet memicu warga Jepang mulai jarang membaca buku.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Surve LSI Denny JA Sebut Pemilih Ganjar Mayoritas Tidak Baca Buku
VIDEO: Surve LSI Denny JA Sebut Pemilih Ganjar Mayoritas Tidak Baca Buku

LSI Denny JA merilis survei terkait Pertarungan Capres di 2024.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank

Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.

Baca Selengkapnya
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari

Situasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.

Baca Selengkapnya
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya

PISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya

Tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.

Baca Selengkapnya
Apa Fungsi Fakta dalam Teks Persuasi? Simak Penjelasan dan Contohnya
Apa Fungsi Fakta dalam Teks Persuasi? Simak Penjelasan dan Contohnya

Fungsi fakta dalam teks persuasi atau persuasif beserta contohnya.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi

Kesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perpustakaan Keliling Ajak Anak-Anak Giat Membaca
FOTO: Perpustakaan Keliling Ajak Anak-Anak Giat Membaca

Pemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.

Baca Selengkapnya
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi

indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Baca Selengkapnya