Kenaikan Harga Pangan Tekan Konsumsi Masyarakat Menengah ke Bawah
Merdeka.com - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok selama hari Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 menahan laju pemulihan konsumsi rumah tangga. Khususnya kelompok menengah dan bawah.
Bhima menerangkan, bahwa semakin rendah golongan konsumsi masyarakat, pengeluaran bahan makanan semakin besar. Hal ini sejalan dengan data BPS, yang mana komposisi garis kemiskinan dari bahan makanan mencapai 73 persen.
"Jadi, sedikit saja harga minyak goreng dan cabai naik, yang rentan miskin paling terpukul. Beda dengan golongan atas yang masih punya simpanan sehingga naiknya harga kebutuhan pokok masih bisa ditolerir," ujarnya, Rabu (29/12).
-
Kebutuhan pokok apa yang harganya naik drastis? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa dampak inflasi pada daya beli? Inflasi adalah salah satu fenomena ekonomi yang paling sering dibicarakan karena dampaknya yang luas dan signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Kenapa harga bahan pangan naik? Situs Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga kebutuhan pokok mulai naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kenapa daya beli warga Jakarta turun? “Yang justru dikeluhkan oleh para pedagang ini adalah kehadiran pembeli ya, kehadiran pembeli ini relatif berkurang ya dari pengakuan para pedagang. Karena apa, nah ini yang kita pasti perlu cari akar masalahnya. Boleh jadi memang dari survei masyarakat Jakarta ini termasuk daya belinya yang turun,“ sambungnya.
-
Bahan pangan apa yang naik harganya? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Terlebih lagi, upah minimum hanya naik rata-rata di kisaran 1 persen pada tahun 2022. Alhasil, banyak pekerja yang daya belinya merosot.
"Selain menahan laju pemulihan ekonomi, inflasi yang terlalu tinggi juga berisiko mempercepat naiknya suku bunga acuan bank. Kalau bunga pinjaman lebih mahal maka efeknya pengusaha yang akan kena getahnya, mau ekspansi tapi bunga mahal," imbuhnya.
Untuk itu, Bhima meminta pemerintah agar memastikan stok pangan dalam negeri, terlebih sebentar lagi memasuki perayaan jelang Ramadhan. Mengingat, di perayaan bulan puasa tersebut konsumsi sejumlah bahan pangan akan mengalami kenaikan secara drastis.
"Sedikit saja ada gejolak langsung dicari solusinya. Awasi juga praktik penimbunan bahan pangan impor dan penyelundupan di daerah rawan dan perbatasan," tambahnya.
Kemudian, substitusi produk impor juga harus segera disiapkan, terutama pangan dan bahan baku industri. Mengingat, potensi terjadinya gejolak harga barang impor sangat tinggi akibat pemulihan ekonomi global.
"Pemerintah dan BI perlu jaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai cara, sehingga fluktuasi harga pangan impor tidak terlalu menekan konsumen didalam negeri," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.
Baca SelengkapnyaHarga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaUntuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca Selengkapnya