Keteladanan Berbisnis Ciputra Hingga Wariskan Kekayaan Rp18,32 Triliun
Merdeka.com - Indonesia baru saja kehilangan salah satu tokoh ternama bernama Ciputra. Pengusaha properti Ir Ciputra meninggal dunia di usia 88 tahun.
Dikutip dari Forbes, Ciputra dan keluarganya memiliki harta kekayaan USD 1,3 miliar atau setara Rp18,32 triliun (asumsi Rp14.098 per USD), data per 26 November 2019. Ciputra menempati peringkat 1.941 di daftar orang terkaya dunia. Sementara di Indonesia, dia berada di peringkat 27.
Ciputra Group telah berhasil mengembangkan lebih dari 70 proyek perumahan di lebih dari 40 kota di Indonesia selama tiga dekade terakhir. Ciputra pernah bercerita, dia mengajak anak muda untuk mau memulai belajar usaha. Semasa kecil, dirinya sudah mulai menanamkan jiwa kewirausahaan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa yang meninggal dunia? Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto, AKBP Muhammad Yoga tutup usia pada Minggu malam pukul 20.00 WIB.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
"Waktu SD mulai menjual barang, berburu, membuat kopi dari daun lalu saya jual, waktu SMP berburu kalong saya jual, saat universitas membuat design perabot, saya jual memang keinginan itu sudah ada, harus percaya diri, berani ambil risiko itu saja," ujar Ciputra.
Visioner
Mantan menteri perdagangan yang juga pernah menjadi Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Enggartiasto Lukita mengenang sosok konglomerat Ciputra saat mendirikan asosiasi yang menaungi para pengusaha properti di Indonesia, yakni REI.
Menurutnya, Ciputra merupakan sosok visioner dibalik pengembangan Bumi Serpong Damai (BSD), Pantau Indah Kapuk (PIK) dan Taman Impian Jaya Ancol.
"Beliau juga presiden Federasi Real Estate sedunia. Kebanggaan kita. Dan orang yang tidak pelit berbagi pengalaman. Dia sharing, cerita banyak soal itu," ujar Enggar.
Selain itu, Ciputra atau Pak Ci merupakan sosok demokratis yang tidak ingin menaruh kepentingan pribadi dalam berdirinya REI.
"Beliau sangat demokratis membuat asosiasi ini, yaitu ada komitmen bahwa hanya satu periode sebagai ketua umum. Dan itu terus berlanjut sampai sekarang. Hanya satu periode," imbuhnya.
Berbisnis Tak Hanya Orientasi Cuan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan kesedihan mendalam atas meninggalnya petinggi Ciputra Group tersebut. Menurutnya, Ciputra memiliki perhatian besar terhadap pembangunan pemukiman di Indonesia."Sedih banget ya. Pak Ciputra kan seorang tokoh ya, kalau buat saya pribadi karya-karya dia untuk membangun pemukiman selalu dengan satu visi. Tidak hanya sekadar profit ya tapi dia juga komit terhadap lingkungan, detail, saya lihat di beberapa tempat," ujarnya.Menteri Sri Mulyani mengatakan, kecintaan Ciputra terhadap seni juga memberikan kenangan bagi Indonesia. Teladan lain dari Ciputra adalah tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi mampu membuat orang-orang yang bekerja pada bisnisnya mendapat kehidupan laik."Kecintaannya juga kepada seni jadi memberikan suatu ekosistem yang penuh. Saya rasa kita kehilangan tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran mengenai bagaimana mereka bisa create bisnis tapi pada saat yang sama juga memanusiawikan ciptaannya itu," jelasnya.
Inovatif
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani menilai, mendiang konglomerat Ciputra atau yang akrab disapa Pak Ci sebagai sosok luar biasa dalam evolusi industri properti Indonesia.Tidak hanya itu, walaupun telah berusia lanjut, Pak Ci masih sangat aktif dan terus memberikan motivasi dan bimbingan, serta sumbangan ide-ide yang inovatif. "Kami akan terus melanjutkan karya beliau untuk mencapai cita cita Indonesia punya para entrepreneur terutama entrepreneur muda yang dapat menjadi penggerak dan tonggak ekonomi Indonesia," jelasnya.Dia menyampaikan, Pak Ci merupakan sosok the father of entrepreneurship di Indonesia yang telah bahkan berhasil membawa nama Indonesia ke berbagai negara di dunia. Sebagai seorang pengusaha sukses, Ciputra juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peduli pada perkembangan pengusaha-pengusaha baru, terutama para pengusaha muda.
Adil, Benar, dan Jujur
Semasa hidupnya, Om Cip, selalu menjaga integritasnya dengan menerapkan prinsip 'ABJ'. Saat sukses maupun sedang terpuruk, prinsip ABJ itu menjadi pedomannya."Integritas yang terdiri dari ABJ, dia harus Adil, dia harus Benar, dia harus Jujur. Tiga itu karakter harus Anda pegang kalau mau berhasil," ungkap Ciputra dalam perbincangan dengan merdeka.com.Karakter yang kuat, menurut Ciputra merupakan dasar kesuksesan seseorang pengusaha. Untuk bisa berhasil, seorang pengusaha harus menjadi ahli di bidangnya. "Yang kedua harus punya profesional yang tinggi, mempunyai ahli dalam bidang tersebut," tuturnya.Jiwa entrepreneurship, tidak luput dari perhatian Ciputra sebagai pengusaha. "Ketiga punya entrepreneurship. Seorang entrepreneur yang harus menciptakan, harus kreatif, inovasi dan berani mengambil keputusan. Kalau kita memiliki tiga tersebut, baru kita sukses," ucap Ciputra.Di usia yang sudah tidak muda lagi, Om Cip mengaku terus berupaya meningkatkan ketiga hal tersebut. "Saya berusaha mengasah 3 hal itu. Saya berusaha meninggikan terus integritas saya, saya berusaha terus meninggikan profesional atau keahlian saya, saya berusaha menambah terus inovasi dan kreativitas. Kalau itu kita pegang, biasanya akan sukses," tegas Ciputra.
Berani Ambil Risiko
Sementara untuk menghadapi kegagalan, Ciputra mengungkapkan cara menghadapinya. Menurutnya, kegagalan pasti menghampiri setiap usaha. "Kegagalan itu sebagai seorang entrepreneur, gagal itulah merupakan risiko, kegagalan merupakan sukses yang tertunda," ucapnya.Kendati demikian, menurut Ciputra, pengusaha harus sudah mempersiapkan diri dengan berbagai potensi kondisi tidak menyenangkan. "Kita harus membuat perhitungan yang tepat, berani ambil keputusan dengan risikonya. Saya pernah gagal pada tahun 1978, saya praktis sudah hampir bangkrut. Tapi karena Tuhan begitu baik, saya dapat lolos dari kebangkrutan dan sekarang menghadapi kebangkitan," tutur Ciputra.Menurutnya, seorang pengusaha memang harus berani ambil risiko, harus pernah gagal agar bisa maju. Risiko dan gagal merupakan ujian bagi seorang pengusaha dengan jiwa entrepreneur. "Seorang pengusaha yang tidak berani ambil risiko itu bukan entrepreneur, seorang pengusaha tidak pernah gagal (dia) tidak pernah maju, itu bukan entrepreneur," tutup Ciputra.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena kesulitan biaya dan sulitnya situasi peperangan pada zaman itu, Ciputra terlambat 4 tahun untuk melanjutkan sekolah.
Baca SelengkapnyaDi balik kesuksesan seseorang, tersimpan kisah pilu di masa lalu.
Baca SelengkapnyaNama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, sang ayah membangun usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana. Eka membantu ayahnya berjualan.
Baca SelengkapnyaOrang kaya ini pernah bekerja di divisi perbankan investasi Merrill Lynch di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSuprajarto meninggal di Singapura pada Selasa (19/12) pukul 09.08 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaMeski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca SelengkapnyaPengusaha Indonesia, turut bercokol pada 100 orang paling kaya di dunia versi Majalah Forbes.
Baca SelengkapnyaBeberapa pejabat negara juga adalah seorang pengusaha.
Baca SelengkapnyaMenjabat sebagai Presiden selama 32 tahun membuat Soeharto memiliki kekuatan politik dan ekonomi yang berpengaruh terhadap lini bisnis anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaPria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca Selengkapnya