Taipan Muda Indonesia Ini Punya Harta Rp37 Triliun
Orang kaya ini pernah bekerja di divisi perbankan investasi Merrill Lynch di Singapura.
Taipan Indonesia kerap asuk dalam jajaran orang terkaya di dunia versi majalah Forbes. Bahkan, pada tahun 2023, orang kaya Indonesia satu ini tergolong cukup muda untuk masuk jajaran konglomerat dunia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa anak muda terkaya di dunia? Clemente Del Vecchio yang berusia 18 tahun justru sudah memiliki kekayaan USD3,8 miliar atau setara Rp582 triliun.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
Dia adalah Ciliandra Fangiono yang masuk dalam daftar orang terkaya RI tahun 2023. Dia berada di posisi 24, dengan harta USD2,35 miliar atau setara Rp37,72 triliun (kurs Rp16.055 per USD) , naik dari USD2,2 miliar pada tahun 2022.
Rata-rata usia orang kaya yang masuk dalam daftar Forbes adalah 60 tahun hingga 80 tahun ke atas. Namun Ciliandra Fangiono berhasil masuk di usia 47 tahun pada tahun 2023.
Pada 2020 Ciliandra tercatat memiliki harta kekayaan mencapai US$1,1 miliar. Kekayaannya meningkat pada 2021 dengan catatan hartanya mencapai US$1,8 miliar. Di tahun itu, Fangiono juga menempati urutan ke-24 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Ciliandra Fangiono merupakan CEO First Resources, sebuah perusahaan minyak sawit yang terdaftar di Singapura. Namun perkebunannya berada di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan oleh ayahnya, Martias Fangiono, lebih dari dua dekade lalu, lebih tepatnya pada 1992. Pabrik pengolahan sawit First Resources tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Singapura sejak 2007.
Bisa dibilang ini adalah bisnis keluarga, dengan saham yang ditanam di First Resources, mayoritas dimiliki keluarga Fangiono.
Di usia yang masih muda, pada tahun 2007 Fangiono sudah dipercaya duduk di jajaran dewan direksi perusahaan. Atas kepemimpinannya, dia berhasil memperluas aset dengan lahan perkebunan yang awalnya hanya seluas 146 ribu hektare berhasil meningkat jadi 247 ribu hektare.
Fangiono juga berhasil membangun Ciliandra Perkasa yang berfokus di sektor pengilangan dan produksi minyak sawit.
Sebagian besar harta kekayaan Fangiono diperoleh setelah perusahaan keluarga tersebut memegang kendali perusahaan perkebunan kelapa sawit FAP Agri.
Fangiono tercatat merupakan lulusan dari universitas bergengsi yakni University of Cambridge, United Kingdom. Dia menyabet gelar sarjana dan master. Ia mengambil program studi ekonomi, tepatnya Bachelor of Arts/Economics dan Master of Arts. Fangiono juga pernah dianugerahi Price Waterhouse Book selama berkuliah di salah satu universitas terbaik di dunia itu.
Sebelum menjadi CEO, Fangiono bekerja di divisi perbankan investasi Merrill Lynch di Singapura selama beberapa tahun.