Kisah Bos Dermawan Rela Bagi Kompensasi Rp17 Miliar ke 400 Karyawan Pabriknya yang Sudah Tutup 20 Tahun
Tindakan Guo dipuji secara luas oleh komunitas daring di China.
Seorang bos perusahaan di China bagi-bagi uang 8 juta yuan atau setara Rp17 miliar kepada lebih dari 400 mantan karyawan, meskipun pabriknya telah ditutup selama 20 tahun.
Dia bahkan membayar mereka yang telah mengundurkan diri dan keluarga orang lain yang telah meninggal.
-
Bagaimana karyawan tersebut menjadi terkenal? Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah seorang netizen bernama Xiiao Liingzz mengunggah video dan foto Alice Chang, yang tampaknya berasal dari akun Xiaohongshu miliknya.
-
Kenapa Rusman meninggalkan gaji puluhan juta? Saat saya memulai usaha, saya tidak mau meniru orang tua. Saya ingin jadi generasi perintis bukan pewaris. Di sana tidak mudah keluar dari zona nyaman, karena saya sudah punya jabatan, kendaraan dinas, rumah dinas, ada gaji yang besar dan lumayan kalau dihitung ada puluhan juta rupiah,' kata dia, mengutip Youtube Naik Kelas.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Gaji berapa yang diterima CEO dengan gaji tertinggi? CEO Blackstone, Stephen Schwarzman menduduki puncak daftar pemimpin dengan bayaran tertinggi dengan total paket kompensasi sebesar USD 253 juta atau Rp 3.811 triliun (kurs Rp 15.065).
-
Kenapa karyawan resign? 'Ini bisa menjadi alasan resign yang baik dan masuk akal terutama jika kamu merasa pergi kerja merupakan sebuah beban berat di pagi hari,' jelasnya.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
Melansir South China Morning Post, Guo Chongzhi, 70, dari Chongqing di Cina tengah, adalah mantan Direktur Pabrik Katup Umum Chongqing, yang didirikan pada tahun 1971 dengan tenaga kerja melebihi 400 orang.
Namun, situasi ekonomi memaksa pabrik tersebut tutup pada tahun 2000 dan bangunan tersebut dihancurkan pada tahun 2018 sebagai bagian dari rencana akuisisi lahan kota.
Pada bulan Maret tahun lalu, Guo menerima kompensasi sebesar 7,7 juta yuan atas pembongkaran gedung pabrik.
Uang tersebut menjadi "beban" bagi Guo. Dia percaya bahwa setiap mantan karyawan, baik yang pensiun, mengundurkan diri, atau meninggal, berhak mendapat bagian uang tersebut.
Setelah pertemuan ekstensif, keputusan diambil untuk membagi kompensasi menjadi dua bagian, 35 persen untuk mantan karyawan dan 65 persen untuk mereka yang masih bekerja sebelum pabrik ditutup.
Jumlahnya kemudian dibagi lagi berdasarkan waktu setiap orang di pabrik.
"Masa itu sangat menegangkan. Saya hampir mengalami insomnia setiap malam, terbangun setelah hanya tidur satu jam. Berat badan saya turun sekitar tiga kg dalam dua minggu," kata Guo kepada Chongqing Daily News Group.
Saat tahu ada karyawan yang telah mengundurkan diri, pensiun, dan meninggal merupakan tugas yang berat, mengingat pabrik tersebut telah ditutup sejak lama.
Guo menggunakan berbagai strategi untuk melacak orang-orang tersebut, termasuk memasang pemberitahuan “orang hilang” di masyarakat dan meminta informasi kontak polisi.
Ia juga menghubungi sejumlah media, yang berhasil membantunya menemukan sekitar 20 orang. Salah satu karyawan yang mengundurkan diri, Wen Zhihong, sakit parah dan menerima uang tersebut sesaat sebelum ia meninggal.
“Ibu saya menderita kanker dan tidak dapat berbicara lagi. Ayah saya membawa uang tunai itu ke ranjang rumah sakitnya untuk menenangkan pikirannya. Ibu saya meninggal beberapa hari setelah melihat uang kompensasi itu. Keluarga kami sangat berterima kasih kepada Direktur Guo,” kata putranya.
Guo telah menyusun daftar distribusi 406 karyawan, dengan 371 telah berhasil menerima kompensasi mereka. Untuk 35 orang lainnya yang belum ditemukan, Guo meminta bantuan media.
“Semuanya sudah siap untuk para karyawan ini – kami hanya menunggu mereka maju, menandatangani, dan menerima uang mereka,” katanya.
Tindakan Guo dipuji secara luas oleh komunitas daring di China.
"Orang lain akan mencari cara untuk menghindari penyaluran uang, tetapi ia mencari bantuan dari media untuk menemukan karyawan dan menyalurkannya kepada mereka. Ia benar-benar orang yang terhormat," tulis seseorang.