Kisah lucu petugas SPBU, ada pembeli gadai KTP untuk beli bensin
Merdeka.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan ulah unik konsumen dalam membayar Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Berdasarkan penuturan petugas SPBU, ada sejumlah konsumen menggunakan KTP, STNK hingga telepon genggam sebagai alat gadai apabila konsumen tidak memiliki uang saat membeli bahan bakar.
Staf Bidang Penelitian YLKI Koordinator Lapangan, Natalia Kurniawati, mengatakan temuan tersebut didapat saat pihaknya melakukan uji petik ke 48 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jabodetabek, pada 27 September 2016 sampai 22 Oktober 2016.
"Mereka (konsumen) gadaikan KTP karena saya tidak ada uang. Bukan hanya KTP tetapi STNK, HP juga ada untuk digadaikan. Jadi bukan hanya SPBU saja diperbaiki tetapi konsumen juga harus diperbaiki," ucapnya di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (21/11).
-
Kendaraan apa saja yang mengisi bensin di SPBU? Tidak hanya itu, ada juga kendaraan nyeleneh seperti mobil mainan dan sepeda yang mengisi di SPBU.
-
Kenapa kendaraan unik mengisi bensin di SPBU? Keberadaan sederet kendaraan nyeleneh ini tentu menarik perhatian pengendara lain yang sedang mengantre di SPBU.
-
Kenapa Pertamina menyegel SPBU nakal? 'Melalui pengamanan ini, maka selanjutnya akan dilakukan kegiatan pengawasan, pengamatan, penelitian dan/atau pemeriksaan (Wasamatlitrik) guna menemukan benar tidaknya adanya dugaan tindak pidana tersebut terjadi,' terang Zulkifli.
-
Apa saja jenis kecurangan yang dilakukan oknum SPBU? Sepanjang Satgas RAFI 2024, tercatat adanya beberapa kasus diantaranya pemalsuan produk Pertamax di SPBU di Jakarta, Tangerang, dan Depok serta tercampurnya Pertalite dengan air di salah satu SPBU di Bekasi.
-
Kapan uji coba pembelian LPG dengan KTP dimulai? Berdasarkan informasi dari situs Liputan6.com, dengan adanya pencatatan dan pendaftaran ini, kebutuhan pengecer LPG 3 Kg akan terdata dengan baik, sehingga distribusi dan permintaan dapat dipantau secara rinci.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk SPBU nakal? 'Pertamina mengapresiasi tindakan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan SPBU serta senantiasa akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya menjelang dan selama masa Satgas RAFI 2024', ungkap Mars Ega.
Menurutnya, sebanyak 48 SPBU itu terdiri dari 5 SPBU yang dimiliki dan dioperasikan langsung oleh Pertamina (Company Owned Company Operated/COCO) dan 43 SPBU yang miliki swasta (Dealer Owned Dealer Operated/DODO).
Sebagai informasi, uji petik dilakukan untuk mendorong para pengusaha SPBU menggunakan alat ukur yang tepat sesuai regulasi. Sebagian besar hasil takaran SPBU dalam pengujian masih dalam batas toleransi standar Metrologi Legal dan Pertamina.
"Sebagian besar masih dalam batas wajar," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terekam kamera CCTV dan video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaLihat mobil atau motor isi bensin sih sudah biasa. Kalau ketemu kendaraan-kendaraan berikut ini, baru luar biasa!
Baca SelengkapnyaKalau lihat potret orang-orang ini, bikin heran, “Kok bisa?”
Baca SelengkapnyaBBM Pertalite yang dibeli, dijual GP kembali secara eceran dengan harga Rp12.000 per liter.
Baca SelengkapnyaTitik bilang, warga di daerahnya sangat sensitif apabila dimintai fotocopy KTP.
Baca Selengkapnya