Lima negara terbesar pemberi utang untuk Indonesia
Merdeka.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan utang sebagai salah satu pendapatan negara. Tahun ini, pemerintah masih harus menerbitkan instrumen obligasi negara sebesar Rp 156,2 triliun untuk menambal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang masih kurang Rp 190,1 triliun.
Pembiayaan dari utang tersebut dibutuhkan akibat pendapatan pajak dan nonpajak tidak mampu memenuhi kebutuhan belanja negara. Tahun ini pemerintah membutuhkan Rp 1.548,3 triliun untuk membiayai pembangunan dan kementerian/lembaga negara. Padahal, pendapatan dari pajak dan nonpajak hanya diproyeksikan mencapai Rp 1.358,2 triliun.
Tahun depan, pemerintah membutuhkan Rp 1.683 triliun untuk belanja dan hanya dipenuhi oleh pendapatan pajak dan nonpajak sebesar Rp 1.529,7 triliun. Untuk itu, pemerintah masih membutuhkan kekurangan pembiayaan sebesar Rp 153 triliun. Namun, pemerintah berencana untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 161,5 triliun untuk menutup pembayaran biaya nonutang.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Di mana Indonesia berada dalam daftar negara dengan anggaran riset terbesar? Menurut data dari Research and Development World (R&D World) 2022, negeri ini menempati peringkat ke-34 dari 40 negara.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
Beberapa negara diketahui telah menjadi kreditur untuk Indonesia. Baik itu dari Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli dari pemerintah maupun dari pinjaman proyek secara bilateral. Lalu, negara mana saja yang menjadi kreditur terbesar untuk Indonesia? Berikut lima negara dengan sumbangan terbesar untuk pembiayaan negara berdasarkan data Bank Indonesia per Juli tahun 2012.
Belanda
Belanda menjadi salah satu negara yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia, Belanda menjadi kreditur terbesar kelima dengan pinjaman sebesar USD 1,17 miliar atau 1 persen dari total pinjaman luar negeri pemerintah per Juli yaitu USD 114,205 miliar.
Posisi Belanda dalam utang luar negeri pemerintah tergolong turun. Tahun lalu, pinjaman dari Belanda mencapai USD 1,3 miliar atau 1,1 persen dari total utang akhir tahun lalu.
Jerman
Jerman kali ini menempati posisi keempat dengan besaran utang USD 2 miliar atau 1,7 persen dari total utang luar negeri pemerintah per Juli 2012 yaitu USD 114,205.
Posisi Jerman dalam utang luar negeri pemerintah termasuk turun. Posisi akhir tahun lalu, utang dari Jerman mencapai USD 2,4 miliar atau 1,9 persen dari total utang luar negeri pemerintah USD 112,43 miliar.
Prancis
Negeri tempat menara Eiffel ini juga menanamkan modalnya di Indonesia. Per Juli lalu, Prancis menempati posisi ketiga terbesar dengan pinjaman sebesar USD 2,4 miliar atau 2 persen dari total utang luar negeri pemerintah sebesar USD 114,205 miliar.
Posisi Prancis dalam utang luar negeri pemerintah meningkat dibanding tahun lalu. Akhir tahun lalu, posisi Prancis adalah USD 2,3 miliar atau 1,9 persen dari total utang luar negeri pemerintah.
Amerika Serikat
Dana segar yang mengalir dari negeri Paman Sam ternyata tak berhenti. Bahkan, bila dibandingkan tahun lalu, posisi Amerika meningkat. Tahun lalu, AS telah berkontribusi USD 20,5 miliar atau 17,3 persen dari total utang luar negeri pemerintah.
Sementara tahun ini, menurut data Bank Indonesia, posisi AS mencapai USD 23,9 miliar atau 20 persen dari total utang luar negeri pemerintah USD 114,2 miliar.
Jepang
Jepang baik dari pinjaman program menjadi negara terbesar yang loyal memberikan utangnya kepada Indonesia. Hingga Juli, Jepang telah berkontribusi USD 31,14 miliar atau 26,1 persen dari total utang luar negeri pemerintah.
Namun, posisi Jepang dalam utang luar negeri pemerintah menurun dibandingkan tahun lalu. Tahun 2011 Jepang menyumbang USD 32,2 miliar atau 27,1 persen dari total utang luar negeri pemerintah. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca Selengkapnya