Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng
Pemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Salah satu lokasinya berada di Kabupaten Pulang Pisau, bekas area proyek food estate di zaman Soeharto yang tidak jalan.
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan rencana pemerintah dalam mengajak China untuk mengembangkan lahan pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan teknologi miliknya.
Pemerintah, kata Luhut, akan meminta China untuk menaruh alatnya di bakal lahan pertanian tersebut. Salah satu lokasinya berada di Kabupaten Pulang Pisau, bekas area proyek food estate di zaman Soeharto yang tidak jalan.
"Sekarang saya usul Presiden, bagaimana kita coba teknologi China ini, karena mereka bisa 10 ton (produksi padi) per hektare," jelas Luhut saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Pemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Luhut lantas berandai-andai dengan hitungan terkecil, jika 1 ha bisa memproduksi 6 ton padi saja, dia percaya Indonesia nantinya tidak lagi perlu melakukan impor beras.
"Katakan lah 300 ribu ha (lahan pertanian yang bisa dikembangkan), kalau itu betul, 6 ton saja, itu sudah hampir 2 juta ton padi. Yasudah, kita enggak perlu impor-impor lagi," kata Luhut.
Tak hanya alat, Luhut menyebut biaya untuk pengembangan lahan pertanian di Kalimantan Tengah tersebut nantinya akan ditanggung oleh China dalam bentuk pinjaman.
Adapun guna merealisasikan rencana itu, Luhut akan menyampaikan usul kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat satuan tugas (satgas) khusus.
"Sekarang kan kita mau bikin task force, saya mau lapor presiden soalnya," ucap Luhut.