Menaker imbau pesantren memperluas kerjasama dengan industri
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengimbau lembaga pendidikan, termasuk pesantren, untuk memperluas kerjasama dengan industri supaya lulusannya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Hanif beralasan teknologi saat ini sangat berkembang sangat pesat dan, nantinya, agar lulusan pesantren dapat dengan mudah diserap pasar kerja.
"Agar lulusan pesantren dan lembaga pendidikan bisa diserap pasar kerja," kata Menteri Hanif saat memberi sambutan pada acara Wisuda Akbar siswa siswi Pesantren Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Banten, Selasa, 23 Mei 2017.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Kenapa digital skill penting bagi Kemnaker? 'Rendahnya digital skill menjadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan industri di masa mendatang,' ucap Menaker Ida.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Apa harapan Kemnaker terhadap lulusan Polteknaker? 'Harapannya lulusan Polteknaker 95, 96, 97 persen diterima di pasar kerja. Namun terpenting, alumni Polteknaker tak menambah jumlah pengangguran baru di Indonesia. Karena buat apa dibangun Polteknaker, kalau hanya menjadi beban pengangguran kita, ' katanya.
-
Bagaimana IPTEK membantu perkembangan? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
-
Kenapa teknologi informasi penting? Teknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi secara digital.
Hanif menambahkan, salah satu keunggulan alumni pesantren adalah memiliki modal karakter yang kuat, yakni bekerja keras, disiplin, mandiri, jujur dan sebagainya.
"Mencari orang pintar itu mudah, namun mencari orang yang berperilaku baik itu susah. Jika kalian pintar tetapi tidak memiliki perilaku yang baik, maka perusahaan enggan untuk menerima," kata Hanif.
Karakter yang kuat, dikatakan Hanif, merupakan modal memenangkan persaingan kerja. Tentu, hal itu harus diimbangi penguasaan kompetensi kerja.
Namun, menurut Menaker, penguasaan ketrampilan kerja, lebih mudah dilakukan dibanding dengan penanaman karakter. Misalnya, untuk menjadi mahir teknis otomotif, cukup mengikuti pelatihan setahun yang bisa diikuti di Balai Latihan Kerja (BLK).
Oleh karenanya, ia menghimbau kepada dunia industri bekerja sama dengan pesantren. "Kepada industri, saya minta bersinergi dengan pesantren. Alumni pesantren sudah pasti memiliki modal karakter yang kuat," tegasnya. Sebaliknya, pesantren juga disarankan untuk aktif menjalin kerjasama dengan industri atau BUMN.
Nah, untuk memberikan modal kompetensi kepada santri dan angkatan kerja nasional lainnya, pemerintah sedang mengembangkan pelatihan dan pendidikan vokasi. Khusus pelatihan vokasi di pesantren, Kementerian Ketenagakerjaan memiliki program pelatihan vokasi untuk komunitas. Kepada pelaku industri, Menteri Hanif juga meminta untuk ikut mengembangkan pelatihan vokasi di pesantren.
"Anggaran Negara ini terbatas, karena itu saya minta teman-teman di industri ikutlah terlibat dalam pembangunan BLK Komunitas ini. Percayalah, masing-masing pihak akan sama-sama diuntungkan", tegas Hanif. (mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesantren harus memberikan pengajaran kepada para santri tentang bidang ilmu pengetahuan umum lainnya
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka mengajak Ibu Nyai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia santri.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaGanjar harap SMK dapat menjadi salah satu pencetak lulusan-lulusan yang mahir dan berkompeten di bidang IT dan Informatika.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan, pertumbuhan ekonomi semakin membaik. Namun yang perlu jadi catatan, ketimpangan ekonomi justru meningkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pesantren juga mendapatkan perhatian lebih dari negara dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren di tahun 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa penghafal Al-Qur'an bisa jadi ahli coding hingga dokter.
Baca Selengkapnya