Mengintip seluk beluk bisnis penyalur SPG cantik
Merdeka.com - Berwajah cantik, kulit mulus, berbadan ideal dan jenjang, sudah menjadi syarat utama para perempuan dalam bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Mereka merupakan ujung tombak bagi sebuah perusahaan dalam menjual produk sekaligus menggaet konsumen.
Namun pernahkah terpikir dari mana para SPG ini berasal? Biasanya perempuan-perempuan manis tersebut 'diasuh' dalam sebuah agen sebelum disalurkan kepada klien. Meski dikelola agen, para SPG ini berstatus pekerja lepas (freelance).
Di Indonesia, bisnis agen SPG sudah berkembang sejak lama. Pengelolaan agen ini pun berbeda-beda. Ada yang terbentuk melalui sebuah perusahaan maupun secara individu.
-
Bagaimana SPG menarik pembeli? 'Ini pertama kali saya menjadi sales hewan. Awalnya saya takut kambing ini ‘nyeruduk’. Tapi lama-lama terbiasa,' kata Riris Arista, salah satu SPG yang bertugas, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
-
Apa yang dilakukan SPG? Para SPG itu telah dibekali pengetahuan tentang hewan kurban. Harapannya mereka akan mendongkrak penjualan hewan kurban.
-
Siapa yang pakai SPG? Adi Karnadi, salah seorang pedagang hewan kurban, menyewa SPG untuk menarik pembeli.
-
Kenapa SPG digunakan? 'Ini adalah salah satu strategi marketing saya yang boleh dikatakan sangat jitu sekali. Sampai sekarang saja yang pesan sudah 160 ekor. Itu berkat dari mbak-mbak SPG saya, mereka sangat luar biasa membantu penjualan dari kambing-kambing saya,'
-
Gimana Sofi pasarkan produknya? Tak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya. Di antara negara-negara yang pernah disambangi antara lain Korea Selatan, Malaysia, Saudi Arabia, dan juga China.
-
Mengapa penting fokus dengan produk yang dipasarkan? Kalau kamu memiliki ketertarikan dengan produk tertentu, seperti perangkat elektronik, maka harus secara fokus dan berkala memasarkan produk tersebut. Jangan lupa untuk mendalami pengetahuan tentang produk itu sehingga bisa memperkaya materi kontennya. Kamu juga bisa menjadikan akun tertentu sebagai panutan (role mode) sehingga memiliki inspirasi.
Lantas, bagaimana keuntungan menjadi agen SPG? Ternyata tidak selamanya jenis bisnis ini menjadi ladang mengumpulkan pundi-pundi meski banyak acara terselenggara.
"Bisnis ini kebanyakan supply dari pada demand," kata Fanny Nugraha, Co-Founder SYNERGYlinkCo. kepada merdeka.com, Selasa (18/8) lalu. Keluhan ini didasari lantaran tingginya risiko batal kerja sama dengan para klien.
Dia menceritakan, biasanya perusahaan pemilik produk makanan, rokok maupun gadget adalah klien yang kerap memakai jasa SPGnya. Untuk memasarkan 'anak asuhnya' ini, Fanny mengaku menggunakan pesan berantai melalui ponsel pintar kepada para klien.
Kesabaran menjadi kunci pria berusia 30 tahun ini menjalani bisnis agen SPG. Diakuinya, selama lima tahun bergelut menjadi agency pihaknya sudah puas menerima ketidakpastian para klien.
"Yang kewalahan itu bukan banyak order tapi bagaimana memikat klien, karena banyak (klien) yang liat-liat doang. Sebab rata-rata klien itu minta foto. Dan rata-rata (pengalaman pribadinya) 50 persen putus di tengah jalan," ungkapnya.
Pendapatannya untuk tiap bulan juga tidak menentu. Tergantung berapa banyak anak asuhnya yang direkrut dalam acara. "Kalau kita sekalian jadi EO (event organizer) bisa dapat banyak. Tapi kalau nyalurin SPG saja itu tidak seberapa."
Bila pengusaha mengeluh karena ketidakjelasan klien, kondisi terbalik justru dirasakan para SPG. Seperti dirasakan perempuan-perempuan manis ini di ajang otomotif tahunan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2015.
SPG rokok Dunhill, Inayah (24), mengaku senang dapat bekerja sebagai SPG. Sudah dua tahun dirinya menggeluti karirnya ini. Berbagai macam produk diakuinya pernah dipegang.
Dia mengaku, secara pendapatan memang terhitung lebih dari cukup. Untuk per shift atau setara enam sampai delapan jam kerja, dirinya bisa meraup uang Rp 400.000 di IIMS 2015 yang berlangsung sejak tanggal 19 Agustus sampai 30 Agustus ini.
"Iya enak sih rasanya punya duit. Tapi kaki pegel harus jalan keliling-keliling," terang perempuan berparas manis tersebut. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran para SPG cantik ini bertujuan menarik perhatian pengunjung GIIAS 2024.
Baca SelengkapnyaDewi (20), mengakui bahwa pendapatan dirinya sebagai seorang SPG tergolong menggiurkan.
Baca SelengkapnyaSPG cantik yang turut hadir memeriahkan pameran otomotif GIIAS 2023 ternyata memiliki bayaran cukup besar, bahkan melebihi UMP DKI Jakarta. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaMS Glow meluncurkan Elite Glowbal, sebuah entitas baru untuk mewadahi seluruh mitra yang terdiri dari seller dan affilliator.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, seorang yang dulunya bekerja di pabrik. Kini bisa membeli sejumlah pabrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMonica (23), salah satu SPG cantik di GIIAS 2023 mengungkapkan jika bayaran seorang SPG dalam ajang GIIAS cukup besar.
Baca SelengkapnyaSelain mendapatkan pengalaman kerja, Anda juga memiliki kesempatan untuk berkembang bersama tim kreatif di perusahaan yang merupakan bagian dari brand besar.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, dulunya merupakan wanita yang berprofesi sebagai seorang awak kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaSelama tiga hari, para mitra binaan Pertamina menjual 4.285 produk makanan dan 3.474 produk non-makanan dengan nilai transaksi Rp147,7 juta.
Baca Selengkapnya