Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu putar otak bangun infrastruktur tak hanya dari perbankan

Menkeu putar otak bangun infrastruktur tak hanya dari perbankan sri mulyani. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kementerian Keuangan, menyebut jika kebutuhan akan percepatan pembangunan di Tanah‎ Air begitu mendesak. Kemenkeu menilai, jika pembangunan infrastruktur mampu dilakukan secara cepat dan merata, pertumbuhan ekonomi yang sehat dan angka kemiskinan bisa ditekan.

"Kalau kita bisa mempercepat kapasitas infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, maka ekonomi kita bisa tumbuh dengan sehat, angka kemiskinan dan pengangguran bisa ditekan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di komplek Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/9).

Perihal kemiskinan, lanjutnya, pemerintah saat ini masih terus kerja keras‎ dalam menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada di kisaran 10,9 persen pada 2016. Menurutnya, angka tersebut masih jauh diatas negara lain yang rata-rata hanya berada di level satu digit.

Orang lain juga bertanya?

‎"Masih butuh usaha dan kerja keras untuk menurunkannya, termasuk untuk angka pengangguran dan gini ratio. Jadi pemerintah ingin mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, inklusif, berkualitas dan menumbuhkan kesempatan kerja demi mengurangi ketimpangan,"‎ tuturnya.‎

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, kebutuhan akan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Kuncinya, modal besar untuk membiayai percepatan pembangunan infrastruktur tersebut. ‎

Hanya saja, kata Sri Mulyani, saat ini modal besar untuk pembiayaan infrastruktur selalu mengandalkan dari kantong perbankan. ‎Padahal, pasar modal, lembaga pembiayaan dan industri lainnya bisa menjadi alternatif dari perbankan.

"Dari sektor perbankan itu kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,2 persen tahun 2016‎. Sementara sektor perbankan masih mendominasi industri keuangan sebesar 78,7 persen dari total aset industri keuangan. Kita kedepannya tidak ingin ketergantungan kepada bank. Jadi kita perlu mengembangkan pasar keuangan kita lebih baik dari Vietnam, tapi lebih buruk dari Singapura dan Malaysia," tandasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Bahan Mentah Tak Bisa Lagi Diandalkan di tengah Gejolak Ekonomi Global, Harus Hilirisasi
Bahan Mentah Tak Bisa Lagi Diandalkan di tengah Gejolak Ekonomi Global, Harus Hilirisasi

Dalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Buka Peluang Pembiayaan, Menkop Teten Minta UMKM Masuk Rantai Pasok Industri
Buka Peluang Pembiayaan, Menkop Teten Minta UMKM Masuk Rantai Pasok Industri

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.

Baca Selengkapnya