Menteri Ara Minta Tembok Perumahan PIK Dibongkar: Tidak Ada Perumahan Eksklusif di Indonesia!
Pembangunan perumahan sebisa mungkin harus memperhatikan analisis dampak lingkungan serta mendorong kesejahteraan masyarakat.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) meminta pembongkaran tembok perumahan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta yang menutup akses jalan warga sekitar dan menjadi viral di sosial media.
Dia menyebut pembangunan perumahan sebisa mungkin harus memperhatikan analisis dampak lingkungan serta mendorong kesejahteraan masyarakat menjaga lingkungan dengan baik.
"Saya juga minta perlu segera dilakukan klarifikasi oleh Lurah, Camat, Walikota apa sebenarnya aspirasi dari rakyat. Mau dibuka apa tidak tembok pembatas yang ada? Penetapan lokasi dan pembebasan lahan serta pembangunan jalan adalah sepenuhnya tugas dari Pemda DKI," tegas Menteri Ara di Jakarta, ditulis Kamis (20/2).
Menteri Ara menegaskan bahwa tidak boleh ada perumahan eksklusif di Indonesia, termasuk di kawasan Pantai Indah Kapuk yang menjadi akar permasalahan.
Dia menilai bahwa penutupan akses jalan tembus warga tidak diperkenankan dan bisa dilakukan pembongkaran pagar yang harus menunggu hasil kajian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Negara harus hadir untuk rakyat, saya setuju tidak boleh ada perumahan eksklusif dan yang paling penting tidak boleh rakyat jadi korban," ucapnya.
Dorong Kesejahteraan Masyarakat
Menurutnya pembangunan perumahan sebisa mungkin harus memperhatikan analisis dampak lingkungan serta mendorong kesejahteraan masyarakat menjaga lingkungan dengan baik.
Dia meminta semua pihak untuk mengikuti seluruh proses administrasi dan hukum yang ada sehingga tidak merugikan pihak manapun.
"Saya bersama Mendagri Bapak Tito Karnavian menindaklanjuti aspirasi Forum Warga Masyarakat Kapuk Muara terkait permohonan akses jalan ROW 47 di kawasan PIK. Terima kasih banyak Pj Gubernur Jakarta dan jajaran, Kapolres, Dandim, Wali Kota, Camat, Lurah, perusahaan pengembang dan rekan-rekan media yang terus mengawal aspirasi warga," tegasnya.
Sebelumnya, akun TikTok info.muarabaru mengunggah video adanya tembok batas perumahan di kawasan PIK yang menutup akses jalan warga sekitar.
Dalam video tersebut dinarasikan bahwa akibat penutupan tembok membuat warga sekitar harus kehilangan pekerjaan.