Mulai 1 November, naik Damri dan LRT Palembang cukup bayar Rp 7.000

Merdeka.com - Kementerian Perhubungan berencana menurunkan tarif Light Rail Transit (LRT) Palembang. Ini dilakukan agar LRT semakin menjadi pilihan masyarakat.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan penurunan tarif tersebut terjadi karena adanya pemberlakuan tiket integrasi antara LRT dengan moda lainnya seperti Damri dan Transmusi. Dengan demikian, penumpang dapat menaiki Damri, transmusi dan LRT hanya dengan satu tiket saja.

"Mulai tanggal 1 November rencananya. Jadi tiket LRT itu kan sekarang sendiri-sendiri. LRT sendiri Damri sendiri dan itu ada dari Jakabaring - Universitas Sriwijaya (UNSRI). Jadi kalau orang dari satu tempat ke UNSRI dia mesti bayar Rp 10.000 sekarang kita jadikan Rp 7.000 jadi kalau bolak balik menjadi Rp 14.000," kata Menhub Budi saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (29/10).

Menhub Budi mengatakan, selain menurunkan tarif tiket pada LRT, untuk meningkatkan efektivitas pada LRT ada beberapa hal yang dilakukan pihaknya yakni dengan menambah feeder secara khusus dari Jakabaring ke UNSRI. Ini memungkinkan agar penumpang LRT khususnya mahasiswa dari beberapa tempat bisa mencapai itu.

"Berikutnya menambah jam operasi kalau tadinya dari jam 6 sampai jam 6, sekarang mulai dari jam 5 sampai jam 9 (malam) jadi ada tambahan 4 jam. Jadi kita mengidentifikasi justru orang yang butuh LRT itu waktu berangkat pagi dan pulang sore," ungkapnya.

Dia berharap, melalui upaya tersebut, penggunaan LRT sebagai angkutan massal dapat semakin efektif dan menjadi gaya hidup masyarakat khususnya di Palembang. "Jadi okupansi akan meningkat satu karena mahasiswa dan anak sekolah itu bisa lebih murah dan bisa menjangkau feeder-feeder yang lebih punya kemungkinan penumpang yang maksimal," pungkasnya.