OJK: Belum Ada Lonjakan Utang Pinjol Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Agusman menyebut nilai outstanding pendanaan di Desember 2023 dibandingkan dengan Januari 2024 bertumbuh masing-masing 0,44 persen dan 1,30 persen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan belum ada lonjakan yang signifikan terhadap pendanaan bagi industri peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) menjelang libur natal dan tahun baru 2025.
"Belajar dari pengalaman masa lalu terkait dengan momen Nataru di 2025 ini, saat ini kami belum melihat adanya tanda-tanda lonjakan pendanaan bagi industri P2P lending," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman dalam konferensi pers, Jumat (13/12).
Jika melihat dari momen yang sama pada tahun 2023, Agusman menyebut nilai outstanding pendanaan di Desember 2023 dibandingkan dengan Januari 2024 bertumbuh masing-masing 0,44 persen dan 1,30 persen month-to-month. Artinya tidak terlalu signifikan.
"Dapat kami sampaikan berdasarkan data pada tahun 2023 saat Nataru tahun lalu, nilai outstanding pendanaan pro di Desember 2023 dibandingkan dengan Januari 2024 bertumbuh masing-masing 0,44 persen dan 1,30 persen month-to-month atau tidak terlalu signifikan," terang Agusman.
Sementara dalam catatan OJK, pembiayaan P2P lending per Oktober 2024 tumbuh 29,23 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan nominal sebesar Rp75,02 triliun.
Sedangkan untuk tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga stabil di posisi 2,37 persen. Kemudian, untuk pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh PP, pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 63,89 persen yoy atau menjadi Rp8,41 triliun dengan NPF gross sebesar 2,76 persen.
PNS Terlibat Pinjol dan Judol
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Rini Widyantini, masih terus menerima laporan terkait citra buruk yang ditampilkan anggota aparatur sipil negara (ASN) atau PNS.
Rini menekankan aspek rebranding bagi ASN, lantaran banyak oknum PNS yang terciduk ikut terlibat dalam praktik pinjaman online (pinjol), judi online (judol), hingga melanggar asas netralitas pada sesi Pilkada 2024 lalu.
"Saya ingin me-rebranding bagaimana ASN itu di mata masyarakat. Banyak kejadian-kejadian karena oknum ASN, misalnya kita terlibat di dalam pinjol, judi online, atau tidak netral, atau banyak hal lain yang kita temukan," tegasnya dalam ASN Culture Festival 2024 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (10/12).
"Kepala BKN ini setiap bulan ada rapat tentang Badan Pertimbangan ASN, ternyata banyak kasus-kasus juga," ungkap Rini.
Ia tak ingin citra ASN di mata masyarakat semakin tercemar. Oleh karenanya, Rini mengajak para abdi negara bisa menampilkan diri sebaik mungkin sebagai pelayan masyarakat.
"Marilah kita di mata masyarakat, karena kita adalah abdi masyarakat yang memang tugasnya adalah melayani masyarakat. Mari kita rebranding ASN kita, supaya masyarakat paham bahwa kita itu sudah berubah," imbuh dia.
Lebih lanjut, Rini juga tak memungkiri bahwa tugas menjadi ASN tentunya tidak mudah. Lantaran punya tanggung jawab besar memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
"Masyarakat atau rakyat ini mempercayakan kepada kita untuk mendapatkan role yang besar untuk membuat keputusan dan kebijakan, yang tentunya diharapkan memihak kepada publik," kata Rini.