Pakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Pakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Pakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat menargetkan pembangunan proyek MRT fase 2A dari Stasiun Bundaran HI–Jakarta Kota selesai pada 2029.
Sementara untuk pembangunan MRT Stasiun Bundaran HI–Monas ditargetkan selesai pada 2027.
"Fase 2A yakni Bundaran Hotel Indonesia hingga Monas yaitu pada 2027 beroperasi, sementara Stasiun Harmoni sampai dengan Jakarta Kota ini adalah kelanjutan diperkirakan pada akhir 2029,"
kata Tuhiyat saat menyaksikan acara Contact Signing Ceremony between PT MRT Jakarta (Perseroda) and Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (17/4).
Tuhiyat melaporkan, progres pemasangan MRT Jakarta Fase 2A dari Bundaran HI-Kota mencapai 33,36 persen. Data ini dicatatkan per 25 Maret 2024.
"Rinciannya, Stasiun Thamrin dan Monas 74 persen, Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar 28 persen, Glodok-Kota 50 persen," kata Tuhiyat.
Dia menyampaikan kerja sama MRT Jakarta bersama Sojitz Corporation meliputi pengembangan sistem perkeretaapian dan pengerjaan rel pada pembangunan MRT Fase 2 CP205 Bundaran HI-Kota.
Terkait dipilihnya perusahaan asal Jepang tersebut, Tuhiyat bilang karena perusahaan memberikan keuntungan lebih berupa transfer pengetahuan (knowladge).
Dia berharap pemilihan kontraktor asal Jepang tersebut dapat memenuhi pembangunan proyek MRT fase 2A dari Stasiun Bundaran HI–Jakarta Kota pada 2029 mendatang.
Sehingga, keberadaan Rutte baru MRT Jakarta ini dapat melengkapi infrastruktur transportasi umum di DKI Jakarta.
"Dengan adanya komitmen kuat antara Indonesia dan Jepang telah membawa kita semua untuk bersama-sama menciptakan sistem transportasi publik yang lebih baik," ungkap Tuhiyat.