Pemerintah Luncurkan Aplikasi Tol Laut Logistik Tekan Disparitas Harga
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan meluncurkan dua aplikasi digital untuk Tol Laut Logistik, yaitu aplikasi Logistic Communication System (LCS) yang dikembangkan oleh PT Telkom dan aplikasi PINISHIP. Tujuannya, agar kegiatan yang dilakukan dari hulu ke hilir atau dari produsen sampai ke end user (konsumen) dapat termonitor.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, diluncurkannya aplikasi ini agar tujuan dari program Tol Laut untuk menurunkan disparitas harga antara kawasan barat Indonesia (KBI) dan kawasan timur Indonesia (KTI) dapat tercapai.
"Kita bekerja sama dengan beberapa pihak di antaranya Telkom, agar saudara-saudara kita di Indonesia bagian Timur bisa mendapatkan pelayanan, bisa memilih barang sama gampangnya dengan membeli grab food ataupun go-food," kata Budi melalui keterangan resminya, Selasa (31/12).
-
Bagaimana Telkom memajukan konektivitas digital? 'Inisiatif kabel bawah laut ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memajukan konektivitas digital di Indonesia. Fokus kami adalah memberikan latensi ultra rendah, rute unik dan akses langsung dari data center ke data center, yang kami yakini sebagai langkah signifikan menuju masa depan konektivitas digital di wilayah ini,' ungkap CEO Telin Budi Satria Dharma Purba.
-
Aplikasi apa yang dikeluarkan Polri? ASSDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan diluncurkannya aplikasi tersebut untuk memfasilitasi personel polri yang akan mengikuti tes IELTS dalam rangka beasiswa LPDP serta tes pendidikan pengembangan.
-
Bagaimana Telkom memperkuat platform digital? Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut.
-
Bagaimana Kemenhub meningkatkan kualitas transportasi darat? Dengan tujuan menjadikan jalur darat sebagai akses utama bagi masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan mengatasi berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas dan polusi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih baik untuk masa depan.
-
Bagaimana TIK membantu komunikasi antar perusahaan? Di dunia bisnis, perusahaan menggunakan TIK untuk mengelola data, melakukan analisis bisnis, dan memfasilitasi komunikasi internal maupun eksternal.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
Dia menjelaskan, dengan aplikasi digital tol laut, masyarakat yang berada di Indonesia bagian Timur bisa mendapatkan barang dengan mudah dan murah karena peran tengkulak bisa dihilangkan melalui aplikasi tersebut sehingga masyarakat bisa memesan beras, minyak, semen dan lainnya secara langsung.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan kerja sama dengan aplikasi seperti Gojek, Grab dan beberapa lainnya guna memudahkan pelayanan. Selain itu dalam waktu satu bulan, Kemenhub juga melakukan uji coba di dua tempat, yaitu Merauke dan Ambon.
Ke depannya, pemerintah juga akan memberikan kesempatan bagi platform digital lain untuk bergabung dan bersama bahu membahu untuk membantu masyarakat agar mudah melakukan pemesanan pengiriman barang ke daerah lain termasuk ekspor.
Turut hadir pada kegiatan ini Direktur Jenderal Perhubungan Darat, PLT Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Direktur Utama Djakarta Lloyd, para Pejabat Tinggi Pratama Kementerian Perhubungan, serta pihak-pihak terkait.
Tol Laut Sudah Efektif
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengklaim bahwa program tol laut yang digagas pemerintah sudah memberikan dampak positif bagi ekonomi di sejumlah daerah. Hal ini terbukti dari permintaan sejumlah kepala daerah yang menginginkan agar program tol laut dilanjutkan.
"Kepala daerah datang ke kantor kirim surat faktanya mereka butuh tol laut," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (11/12).
Kendati begitu, Agus mengakui masih ada sejumlah daerah yang dianggap masih belum efektif dan berjalan maksimal. Itu dikarenakan kedatangan kapal-kapal angkut barang masih lambat.
"Tapi kami tidak ingkari beberapa tempat yang mungkin beberapa lama destinasinya, impact harga tidak terlalu. Tapi mayoritas daerah yang kami singgahi memang sangat dibutuhkan," jelas dia.
Di samping itu, pihaknya juga belum ada rencana untuk menambah kapal-kapal baru. Hanya saja, nantinya jumlah destinasi akan diperbanyak. "Kami belum tambah destinasi dimodifikasi jalurnya lebih banyak lagi jauh banyak kapal komersial kami akan fokus feedernya," jelas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Solusi ini dilengkapi dengan GPS tracker, fitur bluetooth gateway, dan dashboard yang mudah dipantau.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jalur laut yang strategis, sektor maritim menjadi salah satu sektor vital bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelkom berupaya mendigitalisasikan para pelaku budi daya rumput laut di NTT.
Baca SelengkapnyaKeunggulan dari fitur terbaru lainnya disuguhkan LKPP melalui kemudahan menemukan produk, melakukan pembayaran, serta memonitor proses transaksi.
Baca SelengkapnyaTelkomsat Jalin Kerja Sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri guna mewujudkan komitmen percepatan transformasi digital di sektor maritim.
Baca SelengkapnyaIndustri logistik terus berbenah dari sisi teknologi. Aplikasi mobile kini digunakan dengan fitur-fitur terkini.
Baca SelengkapnyaAsosiasi profesi yang membutuhkan layanan pengiriman ritel yang handal dan relatif murah.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan bahwa sejauh ini Indonesia telah mampu menekan biaya logistik hingga 13-14 persen.
Baca SelengkapnyaLuhut pun meminta jangan senang jika ada masalah yang terjadi
Baca SelengkapnyaEfisiensi akan terjadi jika peran teknologi dilibatkan dalam biaya logistik.
Baca Selengkapnya