Pemerintah Minta Sumur Migas Tua Dikelola dengan Mitra, Begini Respons Pertamina Hulu Energi
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen.
, Pertamina Hulu Energi (PHE) akan menerapkan mekanisme pengelolaan sumur idle, yakni dengan konsep kemitraan (kerja sama bisnis) akan mulai diterapkan di Pertamina EP.
Pemerintah Minta Sumur Migas Tua Dikelola dengan Mitra, Begini Respons Pertamina Hulu Energi
Pemerintah Minta Sumur Migas Tua Dikelola dengan Mitra, Begini Respons Pertamina Hulu Energi
Pemerintah menargetkan angka produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Target itu salah satunya bisa tercapai jika Pertamina mau melepas sebagian hak partisipasi atau participation interest (PI) pada sejumlah blok migas yang tak produktif atau sumur migas tua.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, blok migas Indonesia dilimpahi banyak cadangan minyak dan gas bumi dalam jumlah besar, khususnya untuk produksi kondensat.
"Kan kita punya target 1 juta pada 2030. Ini kita harapkan bisa ada lagi yang bisa produksi kondensat. Kita masih ada lagi IDD. Itu kan ada kondensat juga setara minyak," ujar Arifin saat ditemui di Nusa Dua Bali Convention Center, Jumat (22/9).
Menindaklanjuti arahan pemerintah, Pertamina Hulu Energi (PHE) akan menerapkan mekanisme pengelolaan sumur idle, yakni dengan konsep kemitraan (kerja sama bisnis) akan mulai diterapkan di Pertamina EP dan Pertamina Hulu Rokan. Sudah ada empat head of agreement (HOA) yang disepakati dengan beberapa potensi kemitraan lain masih dalam tahap diskusi.
“Sementara itu, untuk idle wells yang bisa dikerjakan sendiri, PHE melakukan reaktivasi sumur idle tersebut sebanyak kurang lebih 800-900 sumur per tahun,” ungkap Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (29/9).
PHE menyebut strategi kemitraan mempunyai dampak positif berupa transfer teknologi, ilmu pengetahuan serta pembagian risiko dengan mitra yang dapat memberikan dorongan untuk terus dapat berkembang untuk mengelola wilayah kerja hulu migas dengan menjunjung tinggi nilai keselamatan kerja.
"Dengan menjalankan strategi kemitraan, diharapkan kami dapat selalu berkonsolidasi untuk meningkatkan produksi serta mendapatkan temuan sumber daya baru guna mendukung ketahanan energi nasional," ujar Awang.
Adapun, produksi minyak dan gas bumi domestik PHE mengalami peningkatan selama periode beberapa tahun terakhir. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen.
Hingga Agustus 2023, PHE mencatat total produksi year to date (YTD) sebesar 1,04 MMBOEPD (juta barel minyak ekuivalen per hari) yang merupakan gabungan dari 570 MBOPD (ribu barel minyak per hari) dan 2.760 MMSCFD (juta kaki kubik gas per hari).