Pemuda 26 Tahun Tak Gengsi Jual Daster, Kini Raup Omzet Rp700 Juta Sebulan
Di awal berbisnis dia membeli daster dari orang lain untuk dijual kembali.
Di awal berbisnis dia membeli daster dari orang lain untuk dijual kembali.
Pemuda 26 Tahun Tak Gengsi Jual Daster, Kini Raup Omzet Rp700 Juta Sebulan
Merintis usaha bukanlah perkara yang mudah. Konsistensi, rasa jenuh, pendapatan yang tidak stabil menjadi tantangan besar.
Namun ketika sudah menemukan titik baliknya maka di situlah pengusaha akan berhasil.
Seperti Anang Fachrul Rozy, pemuda berusia 26 tahun asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang memulai usaha dengan berjualan daster, bahkan dirinya menjadi model memakai daster jualannya.
Melansir dari akun Youtube Naik kelas, setelah lulus sekolah, Rozy tidak tidak ingin kuliah.
Dia ingin langsung memiliki usaha seperti kedua orang tuanya yang mempunyai usaha bengkel bubut.
Rozy ingin bisa membuka lapangan pekerjaan juga untuk orang lain.
“Setelah lulus itu saya berprinsip enggak ambil kuliah tapi langsung ingin membuka usaha lapangan pekerjaan dan saya juga senang kalau melihat banyak orang-orang ikut kerja juga,”
ucap Rozy pada Youtube naik kelas, dikutip pada Jumat (19/4).
Hingga Rozy menemui tantangan dalam bisnisnya ketika pandemi Covid-19 tahun 2020.
Pendapatan usaha bengkel milik Rozy menurun. Dia memilih berpindah haluan ke usaha online yang dia tekuni setelah pulang dari bengkel.
Dengan modal awal Rp6 juta, Rozy membeli baju ke produsen lalu dijual kembali.
Dia bersyukur dikasih kepercayaan bisa bayar setelah barangnya laku.
“Saya dulu Rp6 juta enggak bikin baju sendiri tapi beli dulu dari orang. Saya di awal-awal cuma dengan modal kepercayaan uang 6 juta itu sebenarnya enggak cukup,”
ucapnya.
Mengingat pesan sang ayah yang selalu menanamkan prinsip kalau berusaha itu minimal harus bisa dulu sendiri sebelum mengajak orang lain.
Dua bulan dia belajar tentang online dari teman yang paham tentang penjualan online. Perlahan, Rozy mulai memahami dasar-dasarnya.
Mengingat pesan sang ayah yang selalu menanamkan prinsip kalau berusaha itu minimal harus bisa dulu sendiri sebelum mengajak orang lain.
“Mencoba produknya makanya dulu saya waktu ngerintis ini sampai live saya malam-malam pakai daster sendiri itu pakai daster gitu. Pasti orang orang tahulah kalau yang awal-awal pernah belanja ke Rozy,”
kenangnya.
Rozy membuat konten siaran langsung, dan dibagikan ke WhatsApp atau Facebook.
Setelah berjalan sekitar 5 bulan jualan online, Rozy memutuskan meninggalkan bengkel dan fokus di online.
Mendapat 5 sampai 10 orderan pada awal membuka usahanya merupakan sebuah kebahagiaan baginya. Dia pun sempat jenuh, tidak ada penonton saat awal mengikut trend penjualan siaran langsung.
Sambil berjalan, Rozy mempelajari segala hal tentang berbisnis online.
Dia juga menerapkan ilmu bisnis yang ditanamkan orang tuanya untuk selalu memutarkan modal di 5 tahun pertama usaha.
Rozy percaya kunci usahanya ada di konsisten.
“Yang ditanamkan orang tua saya itu kalau usaha belum 5 tahun mah, jangan dulu buat beli apa-apa. Makanya pendapatan saya yang itu belum kepada aset gitu. Menurut saya kuncinya konsisten kalau kita konsisten Insyaallah ketemulah titik temunya,”
ucap Rozy.
Usahanya perlahan berkembang, Rozy mulai bisa mempekerjakan orang untuk membantu usahanya. Pendapatannya juga meningkat.
Namun lagi-lagi mendapat ujian ketika Tiktok Shop sempat ditutup. Penjualan Rozy menurun drastis.
Dia hampir ingin menyerah karena pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang, tapi dia tidak tega memberhentikan orang-orang yang bekerja dengannya.
“Titik terendah saya Itu waktu itu berpikir gimana caranya harus membangun usaha lagi untuk bisa mempekerjakan banyak orang lagi,”
ucap Rozy.
Berkat ibu yang selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya, dan semangat bangkit membangun kembali apa yang sudah ada seta meningkatkan kualitas produknya membuat rozy kembali bangkit.
Sekarang, Rozy Official sudah memiliki 60 karyawan dan memproduksi pakaian sendiri.
Setiap harinya Brand Rozy Official Milik Rozy bisa mencetak sekitar 500-1500 resi orderan.
Selain itu, kini Rozy bisa mengantongi omset Rp15 -20juta per hari atau Rp600-700 juta per bulan.
Rozy berhasil menjadi pengusaha fashion wanita yang menjual lebih banyak produk seperti dress dan gamis.
Dia juga berharap kedepannya brand miliknya lebih terkenal, karena semakin banyak pengunjung maka potensi pembelian semakin besar.
Reporter magang : Tasya Ananda.