Penampakan Ekskavator Milik Haji Isam yang Tiba di Merauke Demi Program Cetak Sawah 1 Juta Hektar
Pengerjaan proyek cetak sawah satu juta hektar di Merauke, Papua Selatan terus berlanjut.
Proyek pengembangan lahan pertanian seluas satu juta hektar di Merauke, Papua Selatan, terus berlangsung. Pengiriman alat berat yang dipesan oleh Haji Andi Syamsuddin Arsyad, yang akrab disapa Haji Isam, dari Cina terus mengalir.
Pada Selasa (1/10), sebanyak 89 unit alat berat merek SANY tiba di Pelabuhan Wanam. Kedatangan alat berat ini merupakan tahap keenam, setelah lima tahap sebelumnya yang berhasil mengirimkan 277 unit.
Dengan tambahan 89 unit hari ini, total alat berat yang telah tiba di Merauke dan Wanam mencapai 366 unit.
Haji Isam diketahui telah memesan 2.000 unit ekskavator untuk mendukung keberhasilan proyek cetak sawah seluas satu juta hektar ini.
Pengiriman alat berat dilakukan dengan menggunakan Tug Boat Jhoni 54 dan BG Liana 79. Haji Isam terlihat langsung memantau kedatangan alat berat di lokasi dan terlibat dalam proses bongkar muat di dermaga.
Haji GT Denny Ramdhani, Asisten Operasi proyek, menjelaskan bahwa Haji Isam berkomitmen untuk memantau dan memeriksa pesanan alat beratnya dari Cina secara berkala.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat kemajuan proyek cetak sawah.
"Haji Isam sangat fokus pada proyek ini. Dia mengawasi setiap proses bongkar alat dan material untuk pembangunan jalan secara langsung. Intinya, bos ini tidak ingin ketinggalan dalam setiap tahapan proyek, semua proses akan dia awasi dan saksikan sendiri. Dia tidak akan merasa tenang sampai semuanya selesai," ungkap Haji Deden pada Rabu (2/10).
Progres Proyek
Untuk mendukung kelancaran proyek, Jhonlin Group melalui anak perusahaannya, PT Batulicin Beton Asphalt (BBA), telah membangun jalan di Merauke, Papua Selatan.
Haji Isam juga terlibat langsung dalam memberikan arahan untuk memastikan kelancaran pembangunan jalan tersebut.
Pembangunan jalan dimulai di Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, dengan rencana membangun jalan sepanjang ratusan kilometer yang akan menghubungkan empat distrik: Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Muting. "Progres saat ini sudah mencapai sekitar 16,8 kilometer. Ini adalah jalan yang sedang dibangun," jelas Haji Deden.
Titik Pengembangan
Beberapa waktu yang lalu, Haji Isam beserta timnya telah melakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan jalan di empat distrik yang ditentukan.
Pada Jumat, 9 Agustus 2024, sejumlah alat berat mulai dikerahkan untuk mendukung proyek pembangunan jalan tersebut.
Pembangunan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung program cetak sawah sejuta hektar, tetapi juga diharapkan dapat mengatasi masalah isolasi di beberapa daerah di Merauke. Oleh karena itu, Haji Isam menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan program pencetakan sejuta hektar sawah ini.
"Saya hanya memikirkan bagaimana mewujudkan visi Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto. Apapun yang diperlukan untuk merealisasikan satu juta hektare dalam waktu tiga tahun, tanpa memikirkan keuntungan atau kerugian," ungkap Haji Isam dalam sebuah wawancara pada Kamis (1/8).
"Ini adalah amanah negara yang harus saya jalankan," tambahnya.
Di sisi lain, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pangan Bawah Kendali Operasi (BKO) Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa pihaknya memberikan kepercayaan kepada Haji Isam untuk mengelola proyek cetak satu juta hektar sawah di Merauke, dan penugasan ini bukan tanpa alasan yang jelas.
Pengembangan Area Baru
Menurutnya, Haji Isam memiliki pengalaman yang luas dalam proyek pembukaan lahan di berbagai daerah.
"Pak Haji sering melakukan pembukaan lahan di Kalimantan, Sulawesi, dan tempat lainnya. Dia juga memiliki peralatan yang lengkap," ujarnya di Merauke, Papua Selatan.
Dia menjelaskan bahwa proyek cetak sawah tersebut bukanlah proyek swasta, melainkan Haji Isam terlibat atas perintah langsung dari Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Selama ini, isu yang beredar menyebutkan bahwa ini adalah program swasta, karena yang mengerjakan adalah Pak Haji Isam. Namun sebenarnya, Pak Haji Isam mendapatkan perintah langsung dari Pak Prabowo untuk melaksanakan proyek ini. Kenapa memilih Pak Haji Isam? Karena dia memiliki perusahaan besar, pengalaman yang memadai, dan peralatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut," tuturnya.