Penjelasan Lengkap soal Generasi Sandwich, Lengkap dengan 5 Jenisnya
Sandwich generation bisa dialami oleh siapapun, baik yang muda maupun yang dewasa dan perempuan ataupun laki-laki.
Sandwich generation atau generasi sandwich adalah sebuah istilah bagi orang yang menanggung beban biaya hidup tiga generasi. Hal tersebut pertama kali disampaikan oleh seorang profesor di Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat, Dorothy A. Miller, dan ahli gerontologi sosiolog Amerika, Elaine Brody, pada tahun 1981.
Tiga generasi yang dimaksud ialah diri sendiri, orang tua, dan juga anaknya. Terdengar unik, karena sandwich sendiri merupakan makanan yang terdiri dari dua buah roti dan satu daging di tengahnya. Sepotong daging yang diapit oleh dua roti diibaratkan sebagai diri sendiri, sementara kedua rotinya digambarkan sebagai orang tua dan anak.
-
Apa itu generasi sandwich? Generasi sandwich adalah generasi yang mengacu pada seseorang dalam sebuah keluarga yang menanggung beban menghidupi orang tuanya beserta mengasuh anaknya.
-
Siapa aja yang termasuk generasi sandwich? Survei yang dilakukan CBNC Indonesia pada 2021 menunjukkan bahwa hampir setengah dari masyarakat produktif di Indonesia merupakan generasi sandwich.
-
Siapa yang biasanya menjadi generasi sandwich? Generasi sandwich terbanyak berasal dari generasi milenial, yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000.
-
Siapa yang terdampak generasi sandwich? Tingkat stress pada orang-orang yang menjadi generasi sandwich biasanya lebih tinggi dibanding mereka yang tidak. Yup, ini tentunya terjadi akibat banyaknya tekanan atau tuntutan untuk memenuhi kebutuhan finansial bagi diri sendiri dan keluarga.
-
Bagaimana mengatasi generasi sandwich? Sebagai generasi sandwich, kamu harus bisa membuat perencanaan mengenai hal apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengalokasikan anggaran untuk setiap keperluan yang ada.
Sandwich generation bisa dialami oleh siapapun, baik yang muda maupun yang dewasa dan perempuan ataupun laki-laki. Namun, biasanya dialami oleh orang-orang yang berusia 30-50 tahun.
Ini dapat menyebabkan adanya tekanan finansial dan tekanan emosi yang cukup besar, karena mereka diharuskan berusaha mencari dan mengelola keuangan, membayar tanggungan, mempersiapkan biaya untuk keperluan di masa mendatang, dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman Astra Life, ada 5 jenis generasi sandwich dengan persentase berbeda berdasarkan survei dari KataData Insight Center-Astralife.
1. Traditional Sandwich
Traditional Sandwich memiliki persentase tertinggi dengan perolehan 16,2 persen. Kondisi ini menggambarkan seseorang yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, tetapi masih tinggal bersama orang tua. Akibatnya, orang tersebut harus menanggung biaya hidup baik untuk anak-anaknya maupun orang tuanya.
2. Open-faced Sandwich
Dialami oleh seseorang yang telah menikah dan belum memiliki anak, namun tetap harus menanggung biaya hidup untuk orang tuanya. Biasanya, orang tuanya menginjak usia lanjut dan sudah tidak produktif lagi. Menurut survei, persentasenya mencapai 14,2 persen.
3. Extended Traditional Sandwich
Sama seperti Traditional Sandwich, kondisi ini dialami oleh seseorang yang sudah menikah dan memiliki anak, tetapi bedanya masih harus menanggung biaya hidup orang tua hingga saudara kandungnya, baik kakak maupun adiknya. Sementara persentasenya mencapai 10 persen
4. Extended Open-faced Sandwich
Jenis ini memiliki persentase 7,5 persen dan termasuk dalam kategori orang yang sudah menikah tetapi belum memiliki anak, namun harus menanggung biaya hidup orang tua serta saudara kandungnya.
5. Club Sandwich
Terakhir, Club Sandwich dengan perolehan persentase terendah, yakni 0,8 persen. Club Sandwich diharuskan menanggung kebutuhan hidup beberapa generasi sekaligus. Istilah ini merujuk pada seseorang yang sudah menikah dan harus membiayai orang tua, anak, serta kakek atau nenek, dan cucunya.
Berita ini ditulis reporter magang: Thalita Dewanty