Penjelasan PLN Mengapa Meski Banjir Sudah Surut Namun Listrik Belum Menyala

Merdeka.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah kembali menyalakan listrik di beberapa wilayah terdampak banjir di Jabodetabek, Kamis (2/1). Hingga pukul 14.00 WIB, dari 5.096 gardu terdampak di Jabodetabek, sebanyak 2.973 gardu distribusi telah dinyalakan PLN.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka, menyatakan sebanyak 2.123 gardu masih dipadamkan sementara. Alasannya, sulitnya akses jalan menuju lokasi gardu yang masih terkena banjir.

"Salah satu kesulitannya adalah akses menuju lokasi gardu masih terkena banjir, sehingga petugas belum bisa menjangkau gardu. Jadi mungkin saja lokasi di rumah pelanggannya sudah surut, namun akses ke gardunya sulit, jadi belum bisa kita nyalakan," ucapnya dalam keterangan persnya, Kamis (2/1).

Untuk memastikan listrik di lokasi terdampak banjir dapat dinyalakan kembali, PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.

Dalam proses pemulihan, PLN menyiagakan 2.337 personel yang tersebar di Jabodetabek. PLN juga menyiapkan 13 perahu karet yang disebar di tiga lokasi terdampak banjir terparah, yaitu Cengkareng, Bandengan, dan Kebun Jeruk.

Dibutuhkan juga Persetujuan Warga Setempat

Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN akan memastikan jaringan listrik warga sudah kering dan siap untuk dialiri listrik dengan menandatangani berita acara penyalaan bersama perwakilan warga.

"Salah satu kesulitannya, kami belum bisa memastikan instalasi di rumah pelanggan dalam keadaan aman. Karena untuk memastikan, kami juga membutuhkan kesepakatan dari perwakilan warga bahwa instalasi di dalam rumah aman," jelas Made.

Sementara itu, untuk wilayah Banten, dari total 699 gardu distribusi yang terdampak banjir, kini sudah dilakukan pemulihan sebanyak 263 gardu. Adapun lokasi yang sudah menyala antara lain sebagian wilayah Serpong dan Cikokol.

"PLN mohon maaf untuk pemadaman sementara yang dilakukan. Jika memang sudah siap dinyalakan, pasti akan kami nyalakan. Namun kami harus pastikan listriknya aman dan benar-benar siap untuk dinyalakan," tutur Made.

Reporter: Lizsa Egeham

Sumber: Liputan6