Pertamina Pastikan Pelaksanaan Tender DBC Kilang Olefin Tuban Sesuai Prosedur
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) saat ini sedang menjalankan sejumlah megaproyek kilang dan petrokimia guna menindaklanjuti penugasan pemerintah. Salah satunya adalah pelaksanaan proyek kilang minyak dan petrokimia hingga 2024.
Harapan Pemerintah Indonesia untuk menekan angka impor migas akan dapat diwujudkan melalui pembangunan pabrik petrokimia yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur oleh PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
©2021 PertaminaPertamina menyatakan bahwa proses tender pengembangan kilang TPPI dilakukan secara transparan. TPPI saat ini tengah memproses pembangunan fasilitas produksi Olefin dan Aromatik atau dikenal dengan Olefin Complex Development Project (OCDP) di kawasan kilang TPPI, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Apa yang sedang dikaji Pertamina saat ini? 'Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,' kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, (30/8).
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Apa tugas utama PT Pertamina Hulu Energi? Sebagai usaha hulu migas, tugas dan tanggung jawab PHE ini umumnya meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi/eksploitasi, serta pengangkatan minyak bumi atau gas alam.
Di TPPI terdapat dua proyek pengembangan dan pembangunan yang saat ini sedang dilaksanakan Pertamina. Pertama, proyek Revamping Aromatic yang akan meningkatkan produksi petrokimia berupa Paraxylene dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun yang ditargetkan selesai pada tahun 2022.
Kedua, Proyek New Olefin yang mencakup pembangunan Naphtha Cracker, termasuk unit-unit downstream dengan produk Polyethylene (PE) sebesar 1 juta ton per tahun dan Polypropylene (PP) 600 ribu ton per tahun yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Untuk menunjuk pelaksana proyek, PT KPI telah mengundang secara terbuka perusahaan kelas dunia yang berpengalaman dalam pembangunan fasilitas produksi olefin dan petrokimia untuk menjadi mitra strategis. Seluruh proses tender dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur pengadaan yang berlaku dan tidak ada intervensi dari pihak luar.
Pertamina melaksanakan tender dengan Strategi Kontrak Design Build Competition (DBC) yaitu menetapkan dua peserta terbaik untuk melaksanakan paket pekerjaan design yang terdiri dari pemilihan Technology/Licensor, pembuatan design (BED & FEED). Pada tanggal 20 Mei 2021 lalu telah disampaikan pengumuman dua pelaksana terpilih untuk tahap DBC. Tahap selanjutnya adalah lingkup EPC yang akan menetapkan satu pemenang pelaksana pembangunan yang lebih kompetitif dari sisi biaya dan harga.
Proses tender ini dijalankan Pertamina dengan pendampingan dari Tim Jamintel, Bareskrim Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan juga berkonsultasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), sehingga Governance-nya sangat terjaga dengan baik. Pertamina telah melakukan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam Dokumen Prakualifikasi.
Berdasarkan dokumen yang diserahkan oleh Hyundai, yang merupakah salah satu dari dua pemenang tender tahap DBC, dan klarifikasi langsung ke Pemilik Proyek Kyanly, Hyundai memenuhi persyaratan yaitu memiliki pengalaman sebagai Leader pada Proyek Olefin Cracker.
Pertamina telah melaksanakan evaluasi Teknis dari Proposal Tahap-1 (Administrasi & Teknis) sesuai dengan ketentuan dalam dokumen Tender Part 2B yang telah dijelaskan dan diterima oleh seluruh Peserta Tender.
Pertamina juga telah melakukan klarifikasi kepada seluruh Peserta Tender. Hasil evaluasi teknis berupa skor Teknikal dan ranking telah diinformasikan, dipahami dan diterima oleh seluruh Peserta Tender yang dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh seluruh Peserta Tender.
Dalam SOP Tender Pertamina terdapat ketentuan bahwa untuk penilaian Keuangan vendor dilakukan berdasarkan Laporan Keuangan tiga tahun terakhir berturut-turut yang telah diaudit. Pendaftaran Prakualifikasi Tender TPPI Olefin dilaksanakan pada bulan Februari 2020, dimana lazimnya Laporan Keuangan audited tahun 2019 belum terbit sehingga yang digunakan adalah Laporan Keuangan Audited tahun 2018, 2017 dan 2016. Pada tanggal 3 Agustus 2020, proses pengadaan sudah sampai pada tahap pemasukan proposal Tahap-1 (Administrasi & Teknis). (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang paling kompleks serta nilai investasi terbesar yang dikelola Pertamina saat ini
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pertagas telah mengoperasikan 63 ruas pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaPeremajaan alat pabrik jadi salah satu hal penting untuk meminimalisir risiko. Menurutnya, kondisi peralatan pabrik terus menurun seiring waktu dan penggunaan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca Selengkapnya