PLN: Power Bank Express Lebih Efisien, Efektif dan Ramah Lingkungan
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mengoperasikan Power Bank Express Power Service pada 2016 lalu sebagai alternatif sumber energi listrik untuk kegiatan outdoor dan masa konstruksi. Setelah diresmikan, power bank raksasa ramah lingkungan ini mendapat respons positif dari pengusaha.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN (Persero), I Made Suprateka menjelaskan, Power Bank Express Power Service, sebagai alternatif sumber energi listrik untuk memenuhi kegiatan luar ruang (outdoor) dan masa konstruksi (pembangunan), berfungsi menggantikan genset dan juga dapat meminimalisir gas buang.
"Perangkat mobile ini lebih efisien, efektif, dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil seperti genset yang pakai diesel," kata Suprateka melalui keterangan resminya, Minggu (3/2).
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Mengapa PLN revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta? “Padahal Istana Kepresidenan Jakarta ini menjadi lokasi sangat vital bagi bangsa Indonesia. Istana ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan menjadi wajah Indonesia di mata dunia, untuk itu kami revitalisasi sistem kelistrikannya agar semakin andal,“ ujar Darmawan.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penggunaan Power bank express power service dari PLN sangat cocok untuk pengusaha yang banyak bergerak di luar ruangan, seperti penyelenggara acara (event organizer). Sebab, kebutuhan luar ruang sangat membutuhkan dukungan daya listrik yang kerap kali tidak tersedia sebanyak di dalam gedung.
"Biaya operasional power bank PLN yang sangat miring dibanding biaya genset pun dirasakannya sangat membantu para pengusaha. Karena itu layanan baru ini bagus. Kalau dari sisi harga sudah bagus. Konsumen pengusaha pun akan senang," ungkap Hariyadi.
Pendiri POS Entertainment, Dhani Pette mengatakan, sebagai pengusaha penyelenggara acara (event organizer) sangat membutuhkan pasokan daya listrik yang andal dan berkapasitas besar, sekaligus juga berharga terjangkau. Alat generator set (genset) selama ini menjadi andalan dalam menyediakan daya listrik yang dibutuhkan. Meski diakui, harga yang dikeluarkan juga tidak murah.
"Kita terus terang membutuhkan sumber listrik yang selain terjamin dapat diandalkan pasokannya selama acara, juga berharga terjangkau," jelasnya.
Dia menjelaskan, sebuah genset membutuhkan solar sebagai bahan bakar. Hitungannya, setiap liter solar diperkirakan menghasilkan listrik 3 Kwh. Dengan harga solar non subsidi sekitar Rp 9.000 per liter, berarti harga listrik dari genset adalah Rp 3.000 per Kwh.
Sedangkan PLN hanya mengenakan biaya Rp 1.600 per Kwh, bandingkan dengan genset yang berbiaya bahan bakar Rp 3.000 per Kwh. Dalam Konser Slank tersebut POS Entertainment yang bertindak sebagai promotor acara, menggunakan 4 unit power bank PLN berdaya masing-masing 400 KVA. Yang membuat Dhani gembira, biaya operasionalnya ternyata nyaris separuh dari biaya bahan bakar genset.
Selain itu, PLN pun menyediakan perangkat Uninterruptible Power Supply alias UPS sepaket dengan biaya Power Bank Express Service. Kegunaan UPS adalah sebagai penyedia daya listrik cadangan, seandainya perangkat power bank mengalami kendala saat hari H, yang nyatanya tidak ada masalah sama sekali.
Dhani menerangkan, berdasarkan informasi dari tim PLN, peralihan sumber daya dari power bank ke UPS hanya nol koma sekian detik. Keunggulan itu menjadikan pihaknya tidak merasakan perbedaan sama sekali.
"Jika menggunakan genset, kalau tidak salah ada jeda, 1-3 detik sebelum listrik cadangan menyala, jika ada sesuatu dengan daya listrik utama. Hal ini bisa menyebabkan acara terganggu, bahkan peralatan bisa rusak," papar Dhani.
Dengan pengalaman positif tersebut, dia memutuskan menggunakan kembali layanan Power Bank Express Power Service PLN saat menggelar acara Hari Lahir ke-73 Muslimah NU yang digelar pada 26 hingga 27 Januari 2019, kemarin.
"Kami menyewa 1.200 KVA total pemakaian dari yang unit 100 KVA, 250 KVA, sampai 400 KVA yang dipakai. Itu untuk pemakaian seluruh elemen kelistrikan termasuk back-up-nya," ungkap Dhani.
Sebagai informasi, yang membedakannya dengan genset, power bank PLN tidak disewakan, melainkan pelanggan PLN tinggal membeli Kwh, dan besarnya konsumsi listrik akan ditagih kepada pelanggan. Untuk dapat menggunakan power bank express service ini, masyarakat tinggal menghubungi PLN.
Dengan investasi sekitar Rp 960 juta per unitnya, penggunaan power bank express power service PLN sebagai sumber energi listrik di tempat yang jauh dari sumber listrik, akan memudahkan masyarakat memperoleh pasokan listrik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan diperlukan inovasi energi baru terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaPT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diraih berkat kepemimpinan Darmawan membawa PLN bertransformasi menjadi perusahaan hijau dan adaptif dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkomitmen memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali mengkaji skema power wheeling dalam RUU EBET.
Baca SelengkapnyaSkema ini bisa menjadi tools atau alat untuk mempercepat transisi energi.
Baca SelengkapnyaPLN mengawal kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ibu Kota Negara Nusantara, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Baca SelengkapnyaStrategi PLN IP mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
Baca SelengkapnyaPerdana, Indonesia punya SBPU Hidrogen Hijau pertama untuk pengisian energi bagi kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya