Begini Strategi PLN IP Jaga Keandalan Pasokan Listrik di Masa Transisi Energi
Proyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Kini, PLN IP kembali mempersiapkan proyek Hydronesia berdaya 1.100 megawatt (MW).
Begini Strategi PLN IP Jaga Keandalan Pasokan Listrik di Masa Transisi Energi
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik. Salah satunya dengan mempertahankan aspek keselamatan, meningkatkan inovasi dan efisiensi, serta mendukung program dan target pemerintah dalam mencapai transisi energi dan net zero emission.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pasokan listrik yang andal dengan selalu menjaga aspek keselamatan. Di samping itu, kami juga terus meningkatkan berbagai inovasi dan terus mengakselerasi transisi energi melalui proyek yang kami bangun," ungkap Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP), Edwin Nugraha Putra dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (30/9).
Belum lama ini, (PLN IP) melakukan terobosan dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia. Yaitu melalui Mega Proyek Hijaunesia dan Hydronesia.
Edwin mengatakan, setelah menginisiasi Mega Proyek Hijaunesia sebagai tindak lanjut pengembangan EBT PLN IP sesuai RUPTL 2021-2030 untuk energi hijau dengan kapasitas 7 gigawatt (GW), kini PLN IP kembali mempersiapkan proyek Hydronesia berdaya 1.100 megawatt (MW).
Edwin menjelaskan, proyek Hydronesia ini merupakan pencarian co-developer yang akan bekerja sama dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi.
"Proyek ini kita siapkan khusus untuk mencari co-developer yang memenuhi kualifikasi, yang mana ke depannya akan bekerja sama dengan kami dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi."
Edwin menyampaikan, proyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri untuk mencari kualitas terbaik.
"Ini merupakan komitmen kami yang sejalan dengan agenda pemerintah untuk mempercepat transisi energi. Tentunya, kami jalankan dengan maksimal serta mengedepankan kualitas, seperti halnya Proyek Hijaunesia, yang melibatkan berbagai mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan di Tanah Air," katanya.
Sesuai RUPTL 2021-2030, PLN Indonesia Power sebagai Subholding PT PLN (Persero) akan mengembangkan energi hijau sebesar 7 GW, yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia, sedangkan Proyek Hydronesia disiapkan untuk mencari co-developer untuk PLTA di lima lokasi dengan total kapasitas 1.178,5 MW
Atas kinerja ini, PLN Indonesia Power memborong lima penghargaan Subroto Award. Penghargaan ini diraih PLN IP oleh 3 unit berbeda di 4 kategori penghargaan yang berbeda.
Pada pemenang Kategori Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Gas Uap (PLTG/GU) diraih PLTGU Priok dan PLTGU Keramasan serta Kategori K2 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) diraih PLTA Saguling. Sedangkan, pemenang pada Kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri juga diraih PLTGU Priok dan Kategori Pembangkit Aneka EBT On Grid diraih PLTA Saguling.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Kementerian ESDM kepada pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia selama satu tahun sebelumnya.