Presiden Jokowi ingin RI perbanyak jenis barang ekspor ke India
Merdeka.com - Indonesia akan mendiversifikasi jenis atau mata dagangan dan komoditas ekspor dengan India. Selama ini komoditas ekspor hanya didominasi CPO (Crude Palm Oil) dan batu bara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan penjajakan kerja sama itu akan dilakukan selama kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke India pada 12-13 Desember 2016.
"Beberapa hal yang akan dibahas antara lain kita sedang menjajaki diversifikasi perdagangan yang akan dilakukan dengan India," kata Menteri Retno seperti dikutip dari Antara di New Delhi, India, Senin (12/12).
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa saja yang mendampingi Presiden Jokowi di forum bisnis? Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
Dia mengatakan India adalah mitra terbesar dagang Indonesia di Asia Selatan sekaligus merupakan partner keempat terbesar dari sisi konteks perdagangan dengan dunia internasional.
"Dan kita menikmati surplus yang cukup banyak dengan India. Kita terus berupaya meningkatkan angka perdagangan tersebut termasuk melakukan diversifikasi jenis perdagangan atau jenis ekspor kita dengan India," katanya.
Menteri Retno menambahkan selama ini angka perdagangan yang ada sebagian besar terdiri dari komponen CPO dan batu bara. Menurut dia, Indonesia sudah saatnya mendiversifikasi jenis mata dagangan dengan India.
"Misalnya di bidang furnitur, ada yang lain antara lain gambir, pinang, jadi banyak sekali mata dagangan yang bisa kita tambahkan," katanya.
Untuk kepentingan itu, Presiden akan melakukan beberapa agenda selain pertemuan dengan Presiden, Wakil Presiden, dan Perdana Menteri India, yakni pertemuan 'collective call' dengan 20 CEO perusahaan terkemuka di India.
"Akan didalami dalam pertemuan Presiden dengan para CEO. Dilanjutkan dengan diskusi yang lebih detail dengan para menteri ekonomi termasuk Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, dan Kepala BKPM Thomas Lembong," katanya.
Menteri Perdagangan RI juga akan secara khusus bertemu dengan Menteri Perdagangan India untuk membahas persoalan tersebut.
Kunjungan kenegaraan Presiden RI Jokowi ke India merupakan kunjungan pertama kalinya dan merupakan kunjungan balasan dari kunjungan PM India ke Indonesia pada 2013 dan kunjungan Wapres India pada November 2015.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaKejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSelain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal melanjutkan untuk hilirisasi sektor lain seperti pertanian, perkebunan, hingga kelautan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Prabowo mengungkapkan kebutuhan Indonesia akan tenaga medis yang mendesak.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe membahas peningkatan kerja sama kedua negara di pelbagai bidang.
Baca SelengkapnyaJokowi lebih dulu bertolak ke Beijing, China untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jin Ping.
Baca SelengkapnyaDi Chengdu, Jokowi diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak pebisnis yang hadir pada APEC CEO Summit lebih agresif dan cepat memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya