Setelah CPO, Pemerintah Bakal Bikin Bursa Komoditas Ekspor Lain
Selain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Selain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Setelah CPO, Pemerintah Bakal Bikin Bursa Komoditas Ekspor Lain
Pemerintah Bakal Bikin Bursa Komoditas Ekspor Lain
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) resmi meluncurkan bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO) pada hari ini, Jumat (13/10).
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan nantinya selain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
"Setelah CPO, Bappebti akan teruskan (Bursa) seperti kopi, karet, kakao, nikel dan sebagainya," kata Didid dalam acara peluncuran Bursa CPO Indonesia, Jakarta, Jumat (13/10).
Didid menegaskan pembentukan bursa CPO bersifat sukarela atau tidak ada paksaan.
Namun pihaknya yakin seluruh pelaku usaha bersedia untuk berpatisipasi dalam upaya menegakkan marwah CPO di Tanah Air.
Pihaknya juga akan mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengusaha kelapa sawit untuk ikut serta dalam bursa CPO Indonesia ini.
Hal ini karena perdagangan di bursa akan menempatkan penjual dan pembeli pada level permainan yang sama (level playing field).
"Perdagangan di bursa akan menempatkan penjual dan pembeli pada same level playing field memiliki kekuatan-kekuatan tawar yang sama karena perdagangan melalui bursa akan mempertemukan many seller dengan many buyer," kata Didid.
Hingga saat ini, sudah ada 18 perusahaan yang minat untuk bergabung dalam perdagangan bursa CPO melalui ICDX.
"Usaha saat ini sudah bergabung sebanyak 18 pelaku usaha CPO yang siap untuk berdagang melalui bursa ICDX," tambahnya.
merdeka.com
Sebagai informasi, dengan adanya bursa CPO ini, nantinya harga CPO tidak lagi berpacu pada harga acuan yang ditetapkan oleh bursa CPO Rotterdam dan Malaysia. Sehingga diharapkan Indonesia akan menjadi barometer harga CPO di dunia.