Profil Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel yang Dipecat Benjamin Netanyahu
Hubungan antara Benjamin dengan Yoav retak terkait strategi militer.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat keputusan mengejutkan dengan memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara keduanya terkait strategi militer dan isu domestik lainnya, khususnya menyangkut pengelolaan operasi militer Israel di Gaza.
Menurut pernyataan resmi Netanyahu, kepercayaan antara dirinya dan Gallant telah retak. Netanyahu mengklaim perbedaan pandangan yang signifikan tentang strategi militer telah merusak hubungan mereka dan menimbulkan dampak serius pada keamanan Israel.
-
Kapan Benjamin Netanyahu lahir? Benjamin Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel, dalam sebuah keluarga yang sangat berpengaruh dalam dunia politik dan akademis.
-
Apa yang dituduhkan kepada Netanyahu? Langkah ini diambil atas dugaan keterlibatan Netanyahu dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama konflik di Gaza, Palestina.
-
Siapa orang tua Benjamin Netanyahu? Ayahnya, Benzion Netanyahu, adalah seorang sejarawan yang ahli dalam sejarah Yahudi, khususnya tentang Inkuisisi Spanyol. Benzion dikenal sebagai seorang nasionalis Zionis yang kuat, dan pemikirannya sangat mempengaruhi pandangan politik Benjamin di kemudian hari. Ibunya, Tzila Segal, juga berasal dari latar belakang keluarga yang sangat mendukung gerakan Zionis.
-
Dimana Benjamin Netanyahu dilahirkan? Benjamin Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel, dalam sebuah keluarga yang sangat berpengaruh dalam dunia politik dan akademis.
-
Siapa PM Israel yang mundur? 'Wanita besi Israel' ini dianggap bersalah atas kematian ribuan prajurit Israel di awal Perang Yom Kippur.Meir menyerahkan kursi PM kepada Yitzhak Rabin.
-
Kenapa Netanyahu ditolak masuk ke negara lain? Saat ini, Netanyahu berisiko ditangkap jika ia melakukan perjalanan ke salah satu dari 124 negara yang merupakan anggota ICC, yang berarti mobilitas internasionalnya sangat terhambat.
Selanjutnya, Netanyahu menunjuk Menteri Luar Negeri, Israel Katz, sebagai pengganti. Sementara untuk posisi Katz akan diisi oleh Gideon Sa’ar.
Gallant menyatakan bahwa pemecatannya dipicu oleh perbedaan pendapat mereka terkait sejumlah isu, termasuk pengelolaan wajib militer untuk kaum ultra-Ortodoks, pembebasan sandera di Gaza, serta usulnya untuk menyelidiki serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Profil Singkat Yoav Gallant
Yoav Gallant memulai karier militer pada 1977 di unit angkatan laut Shayetet 13. Meski sempat meninggalkan militer pada awal 1980-an untuk bekerja sebagai penebang pohon di Alaska, ia kembali ke Israel dan menempati berbagai posisi strategis dalam militer, termasuk sebagai komandan Shayetet 13, Divisi Gaza, dan Divisi Lapis Baja cadangan ke-340.
Pada tahun 2008, ia memimpin Operasi Cast Lead, sebuah serangan besar Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina dan 13 warga Israel. Setelah pensiun dari militer pada 2015, Gallant memasuki dunia politik melalui Partai Kulanu.
Tahun 2018, ia bergabung dengan Partai Likud yang dipimpin Netanyahu dan sejak itu menempati berbagai posisi penting, termasuk sebagai Menteri Perumahan, Menteri Pendidikan, hingga akhirnya menjadi Menteri Pertahanan pada 2022.
Kontroversi Gallant dan Netanyahu
Hubungan Gallant dan Netanyahu mulai retak pada 2023 ketika Netanyahu meluncurkan rencana reformasi peradilan yang bertujuan mengurangi kekuasaan Mahkamah Agung. Gallant bersama sejumlah tokoh militer dan publik menentang keras reformasi ini, yang dianggap berisiko besar terhadap stabilitas dan keamanan Israel.
Ia bahkan bergabung dengan para petinggi militer yang mengancam akan berhenti bertugas jika reformasi tersebut dilanjutkan. Pemecatan Gallant pada November 2024 menandai ketegangan atau konflik yang terus berlanjut antara keduanya.
Forum Bisnis Israel ternyata sempat mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada September lalu. Dalam forum yang diselenggarakan pada Selasa (17/9), mereka memperingatkan bahwa pemecatan tersebut berisiko menambah perpecahan dan memperlemah stabilitas Israel.
Forum yang beranggotakan 200 pimpinan perusahaan besar Israel ini, mewakili berbagai sektor swasta. Mereka meminta Netanyahu untuk menghentikan "politik picisan" selama masa perang. Forum tersebut bahkan menyoroti masalah ekonomi yang dihadapi negara.
"Perdana Menteri tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa semua indikator ekonomi juga membuktikan bahwa Israel memburuk ke dalam jurang ekonomi dan tenggelam ke dalam resesi yang dalam," ungkap pernyataan forum.
Data ekonomi resmi dari bulan September menunjukkan bahwa pertumbuhan tahunan ekonomi Israel pada kuartal kedua hanya 0,7 persen, turun dari estimasi sebelumnya 1,2 persen. Di sisi lain, produk domestik bruto (PDB) per kapita mengalami penurunan 0,9 persen pada periode yang sama.
Reporter Magang: Thalita Dewanty