Program Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Rp450 Triliun Setahun, Benarkah Bakal Gunakan Anggaran Subsidi BBM?
Pemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Beredar kabar bahwa program tersebut akan dijalankan dengan memangkas anggaran subsidi energi, termasuk subsidi BBM.
Program Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Rp450 Triliun Setahun, Benarkah Bakal Gunakan Anggaran Subsidi BBM?
Program Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Rp450 Triliun Setahun, Benarkah Bakal Gunakan Dana Subsidi BBM?
Program makan siang gratis yang diusung pasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran kini menjadi sorotan. Sebab, beredar kabar bahwa program tersebut akan dijalankan dengan memangkas anggaran subsidi energi, termasuk subsidi BBM.
Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran Hashim Djojohadikusumo pernah mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk program makan siang sebesar Rp450 triliun per tahun.
Hashim menyebut, dana itu lebih besar tiga kali lipat dibandingkan dengan anggaran pertahanan dan TNI di setiap tahunnya.
"Saya bisa katakan bahwa dana untuk ini, program ini akan memakan dana Rp450 triliun setiap tahun," kata Hashim.
"Pak Prabowo menganggap ini penting sekali, begitu penting dana ini tiga kali anggaran pertahanan dan TNI setiap tahun, tiga kali lebih anggaran TNI dan pertahanan Rp137 triliun," ucapnya.
Jika mengacu pada anggaran subsidi BBM di 2024, pemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Dari total anggaran tersebut, untuk subsidi dan kompensasi BBM, LPG dan listrik sebesar Rp329,9 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp114,3 triliun untuk subsidi non-energi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.
"Untuk menjaga stabilitas harga terutama harga energi dan non energi. Untuk energi ini seperti LPG, listrik dan BBM," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024 di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno membantah soal rencana pemangkasan subsidi energi termasuk subsidi BBM untuk realisasi program makan gratis.
Dia menjelaskan bahwa, Prabowo-Gibran akan mengevaluasi penggunaan subsidi energi, termasuk subsidi BBM yang tidak tepat sasaran.
"Enggak seperti itu. Kita punya subsidi energi tahun lalu Rp500 triliun, tahun ini Rp350 triliun, dari total subsidi energi itu terbesar porsinya adalah untuk subsidi Pertalite dan subsidi LPG 3 kg, itu terbesar," ujar Eddy saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (16/2).
Eddy menuturkan, jika melihat pemanfaatan subsidi BBM yaitu Pertalite, maka subsidi tersebut justru banyak yang tidak tepat sasaran.
Kondisi ini yang nantinya akan dievaluasi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran nanti jika dinyatakan secara sah terpilih menjadi presiden.
"Kalau ini kita evaluasi, kita tata untuk pemberian subsidinya tepat sasaran, anggaran subsidi energi kan tidak perlu sebesar itu. Jadi tidak ada memangkas BBM," katanya.
Adapun langkah kedua untuk menekan anggaran subsidi energi ini, kata Eddy, adalah dengan memanfaatkan sumber daya energi dalam negeri.
"Kita manfaatkan sumber-sumber energi dalam negeri yang sifatnya hijau seperti surya, seperti air, seperti panas bumi supaya apa, mengurangi ketergantungi terhadap impor, impor apa, impor bbm, LPG 3 KG. Dengan cara begitu kan artinya ada penghematan juga," ujarnya.