PT BRI Life Catat Laba Bersih Kuartal I 2024 Rp149,3 Miliar
Capaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.
Capaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.
PT BRI Life Catat Laba Bersih Kuartal I 2024 Rp149,3 Miliar
PT BRI Life mencatatkan laba bersih pada kuartal I tahun 2024 sebesar Rp149,3 miliar.
Angka ini naik dari tahun sebelumnya di periode yang sama yaitu Rp112,2 miliar atau meningkat 33 persen.
Direktur Utama PT BRI Life, Aris Hartanto juga menyampaikan kontribusi perusahaan juga meningkat 19,9 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp271,4 miliar menjadi Rp325,5 miliar.
Selain itu, pendapatan berbasis biaya meningkat 10,7 persen dari Rp159,1 miliar menjadi Rp 176,2 miliar.
Hanya saja, total premi perusahaan pada kuartal I-2024 justru terkontraksi sebesar 15,6 persen menjadi Rp1,7 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp2,1 triliun.
Hal ini dinilai wajar mengingat industri asuransi masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Aris juga menyampaikan kepemilikan BRI Life pada kuartal I masih didominasi oleh BRI Group sebagai pemegang saham tertinggi dengan porsi sebesar 51 persen, disusul dengan FWD Management Holding yang baru menambah porsi kepemilikannya menjadi 44 persen dan Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) kurang dari 5 persen.
Dia optimis penambahan aset oleh FWD menunjukkan tingginya kepercayaan mereka terhadap BRI Life yang memiliki potensi besar yang akan terus digali dan dikembangkan sesuai kesepakatan 3 entitas yaitu BRI Group, FWD dan YKP.
Kepercayaan dari para pemegang saham utama menjadi dorongan bagi BRI Life untuk terus berkembang dan memanfaatkan potensi yang ada.
"Jadi dari segi kinerja aset BRI Life ini Kuartal I 2024 itu sebesar RP24,7 triliun, bandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp23,1 triliun Itu sudah naik Rp1,6 triliun, atau kalau secara persentase itu naik sebesar, kurang lebih 7 persen," ucap Aris pada konferensi pers Pemaparan Kinerja Kuartal I Tahun 2024, Jakarta, Selasa(28/5).
Pada sisi Application Programming Interface (API), Aris mengatakan, meskipun industri asuransi secara keseluruhan mengalami penurunan, BRI Life berhasil mengelola penurunan API mereka lebih baik dibandingkan perusahaan lain.
API BRI Life turun sekitar 7 persen dari Rp845 miliar menjadi Rp 786 miliar, akan tetapi dari segi peringkat, BRI Life naik dari posisi ke-3 menjadi posisi ke-2.
Hal ini menunjukkan kinerja BRI life yang relatif lebih baik dibandingkan pesaing di industri asuransi.
Aris mengatakan penyebab penurunan tersebut secara umum masih dipengaruhi oleh perekonomian yang masih dalam proses pemulihan dan juga faktor hubungan geopolitik, perang dan lain-lain.
"Nah impactnya ke asuransi, itu juga ada impact di sana," ucapnya.
Selain itu, BRI Life juga melakukan penyesuaian dengan aturan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait produk unit link.
Dalam dua tahun terakhir, BRI Life menggeser fokus dari produk unit link ke produk tradisional, dimana pada sebelumnya, komposisi produk adalah 80 persen unit link dan 20 persen tradisional, menjadi berbalik, 20 persen unit link dan 80 persen unit tradisional.
Meski begitu, langkah ini dilakukan agar sejalan dengan upaya OJK untuk melindungi konsumen dan meningkatkan kepercayaan pada industri asuransi.
"Kami sudah mengantisipasi dan juga inline dengan arah OJK yang dituangkannya aturan tersebut. Kita sudah mulai melakukan shifting produk kita dari yang sebelumnya lebih banyak ke unit link, sekarang lebih banyak ke tradisional. Bahkan sekarang berbalik, 20 persen kami ada di unit link 80 persen kami ada di tradisional," ujar Aris.
Ke depannya, BRI Life berkomitmen untuk menjadi perusahaan asuransi terbesar di Indonesia dengan melakukan beberapa strategi, seperti digitalisasi produk, BRI Life akan menggunakan teknologi untuk mendeliver produk asuransi agar lebih cepat, efisien, dan dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat.
"Kami juga melihat bahwa digitalisasi dalam mendeliver produk asuransi ini merupakan hal yang harus dilakukan Inline dengan kebetulan jaman Orang sekarang sudah banyak Menggunakan teknologi Kedepan kita akan mencoba,"ucap Aris.
Selain itu juga akan ada penambahan produk yang di kembangkan pada segmen yang belum tergarap, terutama di luar segmen mikro, karena melihat dari potensi BRI sendiri yang memiliki 150 juta nasabah dari berbagai sumber segmen. Meski demikian, BRI Life akan terus mempertahankan segmen mikro sambil memperluas ke segmen-segmen lainnya.
"Mikro kami pertahankan, tapi kami juga akan mulai masuk ke segmen diluar mikro, sehingga mikro yang tetap berjalan tapi yang di atasnya Mikro itu bisa kita tangkap potensi-potensi yang ada. Kami melihat disitu masih belum banyak produk kami," pungkasnya.
Reporter Magang : Tasya Ananda.