Tren Pertumbuhan Asuransi Jiwa Sepanjang 2024, Begini Pandangan BRI Life
Penerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, deviden dan PNBP lainnya mencapai 21,9 persen dari total pendapatan negara di luar hibah pada tahun 2023.
Tercatat, kontribusi BUMN kepada negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Tren Pertumbuhan Asuransi Jiwa Sepanjang 2024, Begini Pandangan BRI Life
Tren Pertumbuhan Asuransi Jiwa Sepanjang 2024, Begini Pandangan BRI Life
Perusahaan asuransi, BRI Life optimis tren pertumbuhan kinerja keuangan BRI Life akan meningkat sepanjang tahun 2024. Hal ini karena pertumbuhan bisnis asuransi jiwa nasional yang diyakini tetap tumbuh sampai akhir tahun 2024.
“Didukung Bank BRI selaku induk perusahaan, kami optimis BRI Life dapat terus tumbuh berkelanjutan, yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif sesuai target yang ditetapkan” kata Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto dikutip di Jakarta, Selasa (25/6)..
Berdasarkan laman bumn.go.id, kontribusi BUMN kepada negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, penerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, deviden dan PNBP lainnya mencapai 21,9 persen dari total pendapatan negara di luar hibah pada tahun 2023.
Sementara itu, kontribusi deviden mencapai Rp81,2 triliun pada 2023, meningkat 51,1 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 39,7 triliun.
Sebagai informasi, PT Asuransi BRI Life pun diganjar penghargaan “6th Anniversary Indonesia BUMN Awards 2024 Life Insurance Category Title: Best Commercial Reputation” dari The Iconomics yang didukung Axia Research.
"Kami juga memaknai penghargaan ini sebagai tantangan bagi BRI Life agar dapat terus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kedepan. Kami menyadari, akan semakin banyak tantangan yang dihadapi, untuk itu semaksimal mungkin kami akan berusaha memberikan pelayanan yang lebih lengkap dalam memenuhi kebutuhan nasabah," kata Aris.
Asuransi BRI Life mengantongi laba bersih Rp149,3 miliar di kuartal 1 tahun 2024, naik 33 persen dari kuartal 1 tahun 2023 senilai Rp112,2 miliar. Ini meningkatkan kontribusi kepada BRI sebesar 19,9 persen secara yoy dari Rp271,4 miliar menjadi Rp325,5 miliar.
Selain laba bersih, kontribusi juga berasal dari Fee Based yang meningkat sebesar 10,7 persen secara yoy dari Rp159,1 miliar menjadi Rp176,2 miliar.
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto menjelaskan total premi sejatinya mengalami kontraksi sebesar 15,6 persen dari Rp2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di kuartal 1 tahun ini.
Hal ini disebabkan oleh perlambatan dari produk AJK yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp 617,0 miliar di Q1-2024.
“Selain itu juga adanya upaya BRI Life memperbaiki kualitas penjualan, melalui penyesuaian produk dan channel mix, sehingga kanal yang mengalami pertumbuhan pada Q1-2024 hanya dari kanal Inbranch dengan pertumbuhan 16,9%” jelas dia kepada media, Selasa (28/5).